Kaum muda adalah solusi untuk esok. Begitu kata Jack Ma dalam sebuah video singkat di youtube.
Kita tak perlu repot untuk membantah ungkapan itu. Selalu dan begitu adanya, perubahan lebih baik selalu bersama hadirnya spirit perjuangan kaum muda.
“Kaum muda yang kalau Anda tinggal bersamanya, Anda akan hidup penuh energi,” lanjut Jack Ma.
Ungkapan itu bukan sebuah untaian kalimat indah memang terbukti dalam sejarah.
Baca Juga: Menjawab Tantangan Masa Depan Bangsa
Lihat saja, orang-orang yang memiliki ide, gagasan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia, semua adalah anak muda.
Ketika Bung Hatta menjadi proklamator Indonesia, umurnya baru 43 tahun. Usia yang masih muda. Bung Karno juga kepala 4, yakni 44 tahun.
Sekeliling Nabi Muhammad SAW
Ketika saya ke Balikpapan selama sepekan (13-19 Juni 2022) KH. Abdurrahman Muhammad dalam beberapa kesempatan mengulang-ulang orang yang mengitari keseharian Nabi.
Ternyata semuanya adalah pemuda. Paling senior hanya Sayyidina Hamzah, usianya 42 tahun. Menyusul Abu Bakar Ash-Shiddiq umur 37 tahun.
Mush’ab bin Umair berusia 18 tahun. Ali bin Abi Thalib umur 8 tahun. Kemudian Thalhah bin Ubaidillah usia 11 tahun. Al-Aqram bin Abil Arqam umur 12 tahun. Ja’far bin Abi Thalib berusia 18 tahun.
Apa yang terjadi dengan hadirnya anak-anak muda yang mengitari Nabi SAW? Percepatan dan perluasan dakwah yang sangat mengagumkan.
Sampai-sampai Fritjof Schuon mengatakan tak ada pemimpin yang kalau penilaian keberhasilannya didasarkan pada waktu tempuh, masa yang terbatas kala itu secara sains dan teknologi, yang mengungguli kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Indonesia 2024
Sekarang kita coba tarik fakta sejarah itu pada situasi politik Tanah Air 2024.
Jika yang bermain masih orang tua (senior) maka yang akan terjadi adalah stagnasi dan boleh jadi regresif.
Karena tidak ada kaum muda. Kemudian tidak percaya anak muda. Akibatnya pandangan untuk menjawab masa depan menjadi kabur.
Karena generasi tua cenderung selalu berpikir bagaimana semuanya berjalan sesuai keinginan. Bukan bagaimana ada lompatan kemajuan dari setiap kebijakan yang dihadirkan.
Pembuktian
Tetapi ketika itu terjadi maka bukan salah generasi tua. Sebab anak muda memang harus berusaha memberikan pembuktian.
Baca Lagi: Selagi Muda Bergeraklah
Seperti kata Jack Ma jangan anak muda berpikir semua serba mudah. Semua justru sulit dan karena itu butuh kecerdasan dan perjuangan.
“JIka kamu ingin sukses, kamu perlu membayar harganya.”
Nah, berapa harga yang telah kalian siapkan wahai anak muda untuk membeli masa depan umat, bangsa dan negara?*