Home Artikel Karena Sabar Orang Finlandia Selalu Bahagia?
Karena Sabar Orang Finlandia Selalu Bahagia?

Karena Sabar Orang Finlandia Selalu Bahagia?

by Imam Nawawi

Siapa yang tidak tahu kalau FInlandia sering menduduki posisi pertama sebagai negara paling bahagia di dunia. Tapi siapa sangka, kalau kebahagiaan orang Finlandia itu karena kekuatan sabar. Loh?

E. Elisabet Lahti, PhD menuturkan bahwa orang Finlandia bahagia karena mereka punya pola pikir setengah milenium silam, yaitu sabar.

Sabar dalam arti mereka adalah fokus pada tekad dan punya ketabahan. Maju dan siap menghadapi kesulitan maupun peluang yang hampir mustahil.

Lahti menerangkan bahwa orang yang dalam hidupnya sadar dan mempertahankan pola pikir positif dan tangguh, akan mencapai keberhasilan, kesejahteraan dan kebahagiaan.

Baca Juga: Bahagia Sekarang Juga

Coba perhatikan dalam-dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, bukankah ketabahan itu telah menjadi pakaian beliau sejak kecil?

Bermanfaat

Sebuah penelitian dari University of Pennsylvania, Angela Duckworth menyebutkan, orang akan bisa hidup lebih lama jika ia punya gagasan dan memperjuangkan hal yang bisa berkontribusi bagi dunia, bukan hanya dirinya sendiri.

Rasulullah SAW juga mendorong agar umat Islam itu berjuang menjadi pribadi yang bermanfaat bagi kehidupan. Artinya, secara gagasan, ini adalah hal yang umum. Tinggal bagaimana kita menjadikan hal itu sebagai agenda harian.

Untuk bisa menjadi pribadi bermanfaat kita harus punya gagasan mulia.

Lahti menuturkan, “Setiap kali saya mulai merasa lelah atau hampir menyerah, (saya) beralih ke tujuan yang lebih besar itu membantu saya maju,” jelasnya.

Oleh karena itu kita butuh lingkungan yang baik, mulai keluarga, teman hingga masyarakat.

Memahami

Dengan demikian secara sederhana kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa kebahagiaan orang Finlandia karena mereka tahu apa itu implementasi sabar.

Meskipun mereka terdorong memilih sabar dengan kekuatan rasional, tetapi itu adalah tahap awal bagaimana orang bisa sabar.

Dan, seperti “sindiran” Nabi Khidir kepada Nabi Musa as yang tak sabar dan selalu “protes” atas kejadian yang merek alami.

Baca Lagi: Memiliki Sikap Tenang

“Bagaimana kamu bisa sabar kalau kamu tidak tahu untuk apa kamu sabar.” (QS. 18: 68).

Jadi, memahami apapun dengan baik, utuh dan progresif adalah langkah paling awal. Mungkin pada sisi ini kita harus kembali memulai dengan baik.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment