Sejujurnya, saya tak menemukan kata yang memadai, kalimat yang lengkap, yang dapat menjelaskan betapa agungnya Alquran. Namun, pada kesempatan ini kita akan ibaratkan Alquran bak air bagi kehidupan.
Ilmu pengetahuan telah memahami bahwa tidak mungkin ada keberlanjutan hidup tanpa air. Bukan hanya manusia, tanaman pun membutuhkan air.
Dan, atas rahman dan rahim Allah Ta’ala air selalu tersedia di banyak tempat di penujur bumi ini.
Dalam bahasa seorang oseanografer dari Universitas Hawaii di Manoa, Brian Glazer, jika manusia menemukan air, apakah itu danau, laut atau bahkan gurun yang tandus, maka akan ada cara untuk hidup.
Baca Juga: Alquran dan Jejak Digital
Siti Hajar dan putranya Ismail bisa bertahan hidup dalam hamparan padang gersang karena Allah berikan sumber air, zam-zam.
Nah, sejatinya, hati manusia, ruh dalam diri manusia, sangat butuh terhadap air dalam bentuk yang lebih esensial, yakni Alquran.
Menumbuhkan Energi
Lebih dari sekadar pengobat dahaga, air sangat penting karena memiliki fungsi esensial bagi tubuh manusia.
Air sangat penting karena ia berbentuk cair pada suhu yang mirip dengan bumi. Karena mengalir, air menyediakan cara yang efisien untuk mentransfer zat dari sel ke lingkungan sel.
Alquran bisa kita katakan laksana air. Yang kala seseorang membaca, memahami dan mengamalkan Alquran, ia tidak saja mengobati dahaga bagi ruh dan jiwanya.
Akan tetapi juga membawa aliran penting dalam jiwa dan raga. Aliran penting yang sangat bagus bagi tumbuh kembangnya energi kebaikan.
Seperti pepohonan, ia tidak saja punya batang yang kokoh dan akar yang menghujam. Akan tetapi juga menghadirkan buah yang bermanfaat bagi manusia.
Orang yang membaca Alquran akan mudah untuk membuang stres dalam pikiran dan kecemasan dalam jiwa.
Hal ini karena memang Alquran memastikan bahwa siapa yang beriman kepada Allah, sikap takut akan kehidupan dunia adalah hal yang tidak relevan.
Alquran bahkan akan mendorong jiwa seseorang hidup sebagaimana orang yang Allah berikan nikmat. Yakni mereka yang teguh dalam iman, Islam, dakwah, jihad dan lain sebagainya.
Solusi Mutlak
Pendek kata, siapapun dari kita yang menghadapi problem psikologi bahkan jiwa karena lemahnya iman, obatnya hanya satu, segera membaca Alquran dengan memahami esensi-esensinya.
Seperti tenggorokan yang haus, kebutuhan jiwa orang yang sedang menghadapi masalah terhadap Alquran, sama seperti hajat manusia terhadap air minum.
Baca Lagi: Menghidupkan Alquran
Dalam kata yang lain, siapa yang tahu dirinya menghadapi masalah, tetapi tidak segera membaca dan memahami Alquran, itu sama dengan orang yang haus tetapi tidak mau minum air. Sangat-sangat tidak bisa kita cerna dengan akal.
Dan, sisi yang penting kita catat dalam kesadaran, Alquran lebih dari sekadar air. Alquran itu bahkan bisa seperti alam semesta bagi jiwa, yang dengan memahami wahyu itu, semua kebaikan dalam diri bisa hidup dan menciptakan kemaslahatan dalam kehidupan. Keren bukan!*