Kaum Muslimin yang memang memiliki kelapangan harta idealnya bersegera untuk berqurban. Jauhkan alasan apalagi merasa rezeki kurang, sehingga tidak berqurban.
Peringatan itu disampaikan oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah, Ustad DR. Nashirul Haq, MA, atau akrab disapa UNH kala menjadi khotib, Sholat Idul Adha di Pesantren Hidayatullah Depok (20/7).
“Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang diperingatkan oleh Rasulullah SAW, enggan berqurban padahal ada kelapangan,” tegasnya.
Baca Juga: Berpikir Sekaligus Betindak
Kemudian UNH membacakan hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa memiliki kemampuan dan tidak mau berqurban, maka hendaknya dia tidak mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibn Majah).
Niat dan Tekad
Lebih lanjut UNH mengatakan, jangan sampai dalam hidup ini sejatinya sudah ada kelapangan, tetapi masih saja enngan berqurban.
Ia pun mencontohkan dua kisah heroik, seorang pemulung dan seorang tukang becak. Dari rezekinya yang tidak tetap, ternyata mampu berqurban setelah menabung sekian tahun.
Apakah mungkin orang yang bekerja profesional, memiliki penghasilan tetap, lantas masih saja tidak mau berqurban. Hindari banyak alasan, apalagi merasa tidak mampu.
Sebelumnya diingatkan oleh UNH, sosok Nabi Ibrahim itu adalah sosok yang totalitas ketaatannya kepada Allah Ta’ala. Setiap perintah dilaksanakan tanpa tapi tanpa nanti, apalagi disertai negosiasi.
Di sini yang diperlukan adalah niat dan tekad yang kuat. Seperti pemulung dan tukang becak itu, yang mendasari mereka mampu menabung lalu berqurban tidak lain adalah niat dan tekad yang kuat.
Gembirakan Orang Miskin
Ibadah qurban sebagaimana makna secara bahasa, qarraba-yuqarribu, yang artinya dekat, memang akan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Namun disaat yang sama qurban juga membahagiakan sesama.
Berqurban itu dapat menghadirkan solusi bagi sesama. UNH menegaskan. “Gembirakanlah orang miskin dan hapuskanlah kesedihan mereka dengan berqurban,” tegasnya.
Terlebih di masa pandemi, dimana orang-orang miskin hanya bisa makan daging kala tiba Idul Adha. Jadi, hal ini menjadi jawaban atas apa yang terjadi secara kesehatan dalam bentuk nutrisi dan sosial secara kolektif.
Baca Juga: Hidup Tanpa Susah dan Gelisah, Begini Caranya!!!
Pada ujung khutbahnya, UNH menyampaikan doa kiranya Allah memberikan kelapangan dada dan keteguhan iman, sehingga diri mampu melaksanakan ibadah qurban.*