Jauhilah kejumudan, muncul dalam benakku usai membaca buku “Kenapa Umat Islam Tertinggal” karya Syaikh Syakib Arslan.
Penulis yang juga masyarakat kenal sebagai “Amirul Bayan” itu memberikan penjelasan bahwa umat Islam dengan ajaran Islam, Alquran dan Sunnah tidak akan pernah menjadi bangsa yang tertinggal.
Ketertinggalan seseorang bukan karena agama, tetapi mentalitas hidup yang tidak berdasarkan pada nilai keyakinan agama itu sendiri.
Baca Juga: Inisiatif Kebangkitan
Syaikh Syakib kemudian mengedepankan perihal kehidupan bangsa Jepang dan Eropa. Mengapa dua bangsa itu tidak orang sebut kuno, kolot, dan tertinggal?
Bukankah seiring kemajuan teknologi dan sains yang Jepang dan Eropa raih mereka tetap dengan keyakinan nenek moyang mereka?
Jadi, umat Islam harus keluar dari kerancuan berpikir bahwa Islam “menghambat” kemajuan umat Islam sendiri. Jika ada yang masih berpikir bahwa Islam kuno, maka sungguh ia adalah manusia jumud.
Sikap Jumud
Islam merupakan agama yang sempurna, maka semua yang ada dalam kehidupan dunia bisa ditundukkan dengan mukjizat Alquran.
Oleh karena itu jangan memandang bahwa ilmu alam, seperti matematika, filsfat dan sebagainya sebagai ilmu yang tidak umat perlukan.
Orang yang seperti itu kata Syaikh Syakib adalah orang yang jumud dan karena itu menabuh genderang perang terhadap ilmu yang merupakan bagian inti ajaran Islam.
Orang yang jumud lanjut beliau senang dengan pikiran kerdil dan tidak sadar dengan kelemahan-kelemahan dirinya, lalu hidup dalam kemalasan.
Padahal Islam mendorong umat ini giat bekerja, berkarya, sepanjang kehidupan.
Lebih jauh kita melihat dalam sejarah dedikasi para intelektual dan saintis serta ulama yang begitu besar memberikan legacy bagi kehidupan dunia.
Bangkit
Jadi, kaum muda Islam harus segera sadar kemudian bangkit. Lahap semua ilmu dengan baik. Gunakan setiap detik untuk bekerja dan berkarya serta bermanfaat bagi diri dan orang lain.
Jangan ada waktu habis untuk hal yang merugikan, baik diri lebih-lebih orang lain.
Baca Lagi: Songsong 2045 dengan Senang Ilmu
Hidup kaum muda Islam harus lebih giat dari umat manapun. Agar tampak bahwa umat Islam adalah umat yang unggul. Bukan umat yang banyak diam, duduk, menggunjing dan tidak bergairah dalam dakwah serta kebaikan.*