Home Artikel Jangan Takut Memulai
Jangan Takut Memulai

Jangan Takut Memulai

by Imam Nawawi

Kendala terbesar orang yang belum mencapai keberhasilan adalah menunda untuk memulai. Padahal capaian itu selalu berawal dari kemauan atau keberanian memulai. Jadi jangan takut memulai.

Memulai apa? Tentu saja hal yang positif, bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas diri dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Tentu saja, setiap orang memutuskan untuk memulai sesuatu yang baik, sederet kendala, masalah dan tantangan langsung datang dengan berderet rapi.

Baca Juga: Takut yang Benar dalam Kehidupan yang Bagaimana?

Sebagai contoh, ingin menjadi penulis. Langkah sederhananya jelas, yaitu memulai kegiatan menulis. Tapi, sebagian orang berhenti karena kendala yang berderet.

Mulai dari tidak punya ide sampai tidak punya bakat. Pada akhirnya merasa tidak punya laptop, kuota internet, dan lainnya, banyak sekali, sampai ujungnya tidak punya prestasi hidup.

Memulai dengan Bismillah

Sebagai Muslim kita harus memastikan bahwa setiap memulai kebaikan selalu mengucapkan basmalah. Bismillahirrahmanirrahim.

Insha Allah dengan cara itu kebaikan yang kita niatkan akan dapat jaminan pahala dan kebaikan dari Allah Ta’ala secara langsung.

Kalau ada kendala, Allah akan bantu, berikan pertolongan dan jalan keluar. Jika berhasil, kita ingat bahwa itu semua semata-mata karena pertolongan Allah.

Tak Ada Waktu Tepat untuk Memulai

Terkadang masih ada yang bertanya. Kapan waktu tepat memulai sesuatu. Katakanlah belajar usaha online.

Apa menunggu lulus kuliah. Atau bisa sambil kuliah. Atau kapan waktu yang tepat?

Dalam hal ini ada ungkan Roy T. Bennet. Menurut saya relevan untuk memberi dorongan kita segera memulai suatu kebaikan.

“Jangan menunggu saat yang tepat untuk memulai. Mulailah dan buat setiap momen menjadi benar (dalam pikiran dan tindakan untuk kebaikan).”

Memulai dan Milikilah Habit

Orang yang akan sukses dengan usaha kebaikannya adalah ketika ia telah benar-benar siap memulai dan memiliki kebiasaan sampai menjadi habit.

Seorang Cak Nun bisa menulis kapan pun, setiap hari, dalam kondisi padat dan lelah sekalipun karena satu. Cak Nun memulai, kemudian membiasakan dan akhirnya memiliki kebiasaan (habit).

Baca Lagi: Iman itu Langsung Aksi

Seorang kolega saya yang piawai dalam bisnis website memasang pada identitas media sosialnya. “Memulai itu gampang. Konsisten setelah mulai itu tidak mudah.”

Jadi, mulai sekarang siapkan kebaikan apa yang akan dilakukan untuk masa depan yang indah. Kemudian bismillah memulainya sampai muncul kebiasaan (habit). Insha Allah keberhasilan akan Allah datangkan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment