Home Kisah Jangan Gengsi Menerima Kebaikan: Pelajaran Sederhana di Tepi Jalan
Jangan Gengsi Menerima Kebaikan: Pelajaran Sederhana di Tepi Jalan

Jangan Gengsi Menerima Kebaikan: Pelajaran Sederhana di Tepi Jalan

by Imam Nawawi

Mentari perlahan menurunkan derajat panasnya, menciptakan suasana sore yang tenang di Manggarai, Jakarta Selatan. Usai menunaikan shalat Ashar di sebuah masjid dekat SDN 05 Manggarai (lokasi pengungsian warga penyintas kebakaran) saya berdiri di tepi jalan, menunggu antrean kendaraan yang ingin keluar.

Pikiran saya melayang, terbawa oleh ritme sore yang perlahan mereda.

Tiba-tiba, sebuah sentuhan lembut di lengan kiriku mengejutkan saya dari lamunan.

Seorang nenek dengan senyum hangat berdiri di sampingku.

“Terima ini, ya, sedekah es teh dari nenek. Jangan gengsi ya, menerima kebaikan nenek. Walau hanya es teh,” ucapnya dengan suara lembut namun penuh makna.

Baca Juga: Cinta untuk Maju Terus dalam Kebaikan

Saya terkejut, namun tanpa ragu langsung mengangguk setuju.

Menyentuh Hati

Sejenak saya terdiam, merenungkan kata-kata nenek itu yang begitu menyentuh hati.

Dalam kesederhanaan sedekahnya, tersirat sebuah pelajaran berharga tentang kebaikan.

Nenek itu, dengan segala keterbatasannya, masih memilih untuk berbagi.

Mungkin bagi sebagian orang, es teh yang ia berikan tampak remeh. Namun, kebaikan sejati tidak diukur dari besar kecilnya pemberian, melainkan dari ketulusan hati.

“Semoga kamu sehat dan barokah hidupnya,” lanjutnya dengan senyum yang meneduhkan.

Saya pun tersenyum dan mengucapkan “aamiin,” merasa begitu tersentuh oleh doa yang begitu tulus dan ikhlas dari nenek itu.

Pengalaman sederhana ini mengajarkan saya untuk tidak gengsi dalam menerima kebaikan.

Kadang, kita terlalu fokus pada pemberian besar dan melupakan bahwa kebaikan sekecil apapun memiliki nilai yang sama.

Baca Lagi: Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

Kebaikan tidak mengenal batas, dan penerimaan kita atas kebaikan orang lain adalah bentuk penghargaan atas ketulusan mereka.

Belajar Menerima

Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan ego dan gengsi, kita harus belajar untuk menerima kebaikan dengan hati terbuka.

Terkadang, hal-hal kecil yang kita anggap sepele justru menyimpan pelajaran hidup yang paling berharga.

Menghargai kebaikan, sekecil apapun itu, adalah tanda bahwa kita menghargai manusia lain dan kemanusiaan itu sendiri.

Mari jangan pernah gengsi menerima kebaikan, karena di dalamnya terkandung doa dan harapan baik yang mungkin akan membawa berkah besar dalam hidup kita.

Dan, nenek itu sedang berusaha tak ketinggalan dalam berbagi kebaikan di tengah banyaknya hilir mudik orang mengangkat barang bantuan untuk pengungsi dari warga penyintas kebakaran Manggarai yang terjadi pada Selasa, 14 Agustus 2024.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment