Akhir-akhir ini kebijakan yang hadir seakan-akan buah dari permainan. Memang Alquran memberikan keterangan bahwa kehidupan dunia ini permainan dan senda gurau (QS. 6: 22). Akan tetapi, itu bukan legitimasi bahwa siapa saja boleh bermain-main, apalagi dalam urusan kebijakan.
Secara empiris kebijakan itu bermakna tidak bermain-main jika orang yang membuatnya mampu berpikir sistemik dan bukan parsial atau sektoral. Itu pun butuh satu syarat, niatnya memang untuk kemaslahatan rakyat, bukan kepentingan diri dan golongan.
Soal kebijakan hutan misalnya, kalau dasarnya adalah bisnis tanpa etik, maka eksploitasi menjadi keniscayaan.
Baca Juga: Bermanfaat Berbahagia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaporkan hutan kita berkurang 104 ribu hektare antara 2021-2022. Ini membuat kita bertanya-tanya apakah kita memanfaatkan hutan dengan bijak dan berkelanjutan, mengingat pentingnya hutan untuk oksigen dan satwa serta nilai ekonominya.
Allah Tidak Bermain-Main
Terma tidak bermain-main semakin serius harus kita pahami saat Allah menegaskan bahwa dalam menciptakan langit dan bumi Allah tidak sedang bermain-main.
وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَٰعِبِينَ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Ad-Dukhan: 38).
Ayat itu jelas menantang rasio manusia berpikir, berusaha keras memahami, apa yang Allah maksudkan dengan tidak bermain-main.
Pertama, tentu saja kita harus benar-benar membaca untuk memahami dengan baik. Agar perilaku kita tidak salah dan destruktif.
Kedua, ini sebuah peringatan kepada manusia, terutama yang mendapat amanah kekuasaan, jangan asal-asalan membuat kebijakan.
Seperti soal hutan, penebangan pohon secara serampangan akan menenggelamkan sebuah kampung kala tiba musim hujan dan banjir tak bisa dibendung.
Berpikir Mendalam
Allah tidak bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.
Mari perhatikan matahari. Matahari adalah makhluk Allah paling mudah manusia kenali.
Baca Lagi: Cinta dan Politik
Untuk Indonesia, matahari jelas kapan terbit dan terbenam. Artinya kita memang harus disiplin dan konsisten dalam hal-hal kebenaran.
Malam, juga sama. Kita sangat mudah mengenalinya. Selain malam untuk beristirahat, malam juga peluang untuk membangun komunikasi vertikal dengan Tuhan. Artinya, dalam kesulitan dan kepayahan selalu ada peluang kebaikan. Jangan pernah kosong dari harapan.
Kita lihat burung, makhluk yang Allah ciptakan bisa terbang. Burung itu dari telur, kemudian dierami sang induk dan menetas, lalu belajar berdiri, terbang dan berburu.
Penciptaan burung ternyata bukan sekadar untuk hidup. Kicauan burung memberikan kesenangan dan ketenangan bagi hati manusia. Bahkan burung punya misi memangsa serangga. Kita tahu sebagian dari jenis serangga itu merusak tanaman-tanaman manusia.
Dalam kata yang lain, kalau kita memiliki kuasa, kemudian harus membuat kebijakan, pastikan itu benar-benar mendatangkan maslahat dalam semua sisi.
Subhanallah, luar biasa Alquran mengajarkan kita tentang berpikir dan bersikap dalam kehidupan ini.*