Home Artikel Jalan Kemajuan itu Start dari Pikiran
Pikiran

Jalan Kemajuan itu Start dari Pikiran

by Imam Nawawi

Sore masih cukup hangat. Suasana sebuah restoran sudah ramai. Tapi semua itu tak berarti apapun bagi Dedi. Ia merasa dunia tak pernah memberi ruang bagi keadilan. Dodi yang tahu Dedi lagi gelisah langsung berkata. “Kalau mau maju, jalannya itu dari pikiran”.

Dedi menatap Dodi, bingung. “Maksudmu?” tanya Dedi, tak begitu paham dengan perkataan temannya itu.

Dodi tersenyum sambil meletakkan HP, lalu menjelaskan dengan tenang.

“Begini, Dedi, setiap langkah besar yang tercipta, dimulai dari pemikiran yang benar. Kalau kita terus merasa terhambat oleh dunia atau keadaan, ya kita tidak akan maju. Coba ubah cara berpikir. Mulailah melihat peluang daripada kekurangan.”

Dedi masih terdiam, mencoba mencerna kata-kata temannya. Selepas Adzan Maghrib dan meneguk air putih dengan mengunyah sebiji kurma Ajwa, Dedi perlahan mulai mengerti.

Pikiran adalah Penentu

“Jadi, jika aku ingin melihat dunia lebih adil, aku harus mulai dari bagaimana aku melihatnya, ya?” Dedi bertanya, semakin mengerti arah pembicaraan Dodi.

“Betul,” jawab Dodi.

“Pikiran kita adalah dasar dari tindakan kita. Ketika pikiran kita positif, maka tindakan kita juga akan searah. Jangan terlalu terjebak dengan hal-hal negatif yang bisa menghalangi jalanmu.”

Malam semakin larut, namun percakapan mereka masih hangat di meja itu. Dedi mulai merasakan ada perubahan dalam cara pandangnya.

“Mungkin aku sudah terlalu banyak mengeluh tentang apa yang tidak bisa diubah, dan kurang fokus pada apa yang bisa kulakukan,” kata Dedi pelan.

Dodi tersenyum lebar, “Itu dia. Jangan biarkan dunia menentukan pikiranmu. Justru kamu yang harus menentukan cara pandangmu terhadap dunia. Dengan begitu, kemajuan yang kamu cari akan datang dengan sendirinya.”

Awal dari Langkah

Hidup ini memang soal melangkah. Tidak bisa hanya kita isi dengan kata-kata. Tetapi kata-kata akan berpengaruh terhadap bagaimana seseorang mengegah.

Tubuh manusia tidak memiliki inisiatif dan kekuatan sendiri. Setiap gerakan, tangan mengambil gelas dan mengisinya dengan air minum adalah karena ada perintah pemikiran. Itu sudah bukti kuat, bahwa siapapun harus membenahi cara berpikirnya.

Oleh karena itu belakangan ilmuwan menemukan bahwa sumber kesuksesan adalah pikiran.

Itulah kenapa kita mesti paham. Bahwa pikiran bukan semata alat berpikir. Pikiran adalah penghasil energi, yang menggerakkan setiap pilihan tindakan manusia. Terutama yang mengarah pada kesuksesan.

Dengan demikian, berhentilah takut. Tapi asahlah kemampuan berpikir yang baik dan benar. Pikiran bisa kita ibaratkan ladang subur. Tempat ide tumbuh, aspirasi mengakar dan impian berkembang.

Namun, pikiran bisa juga jadi sarang keraguan, ketakutan dan pikiran negatif. Jika itu yang tumbuh dalam diri seseorang, maka ia akan menjadi pecundang.

Jadi, ayo mulai susun pemikiran yang progresif. Isi otak dengan banyak membaca. Membaca yang meneguhkan iman dan menguatkan amal.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment