Hari ini mulai ramai berita bahwa besok akan resmi diumumkan Pendaftaran CPNS. Tentu banyak yang memburu hal ini. Tetapi kita yang tidak, juga harus tetap menjadi CPNS, dengan tambahan kata sejati.
Terus Baca: Pemuda Islam Menguasai Data
CPNS kepanjangannya adalah Calon Pegawai Negeri Sipil yang kini berubah menjadi CASN (Calon Aparatur Sipil Negara).
Saya melihat bahwa semua warga nagara Indonesia harus bisa menjadi CPNS sejati. Apa itu?
Yakni Cermat, Peduli, Nendang dan Superior.
Kunci
Bangsa yang maju kata BJ Habibie ialah yang mampu berpikir rinci. Segala hal disiapkan, ditimbang dan dipastikan dapat benar-benar efektuf, fungsional dan bisa diandalkan. Semua itu bisa tercapai manakala seseorang bisa cermat dalam bekerja.
Prof. Euis Sunarty dalam sebuah forum mengatakan bahwa kualitas sebuah pekerjaan atau produk ada pada detail yang dihadirkan.
Orang membuat sebuah meja, bangunan atau karya tangan, dapat dikatakan bagus hanya kala bahan, warna, bentuk dan hal detail lainnya benar-benar mendapat perhatian dan sentuhan yang memadai. Itulah kunci pertama, cermat.
Kemudian peduli. Kata ini sangat penting. Orang bisa cerdas seperti apapun, tapi kala tak punya kepedulian ia lebih buruk dari binatang.
Baginya hidup adalah tentang dirinya belaka. Ia tak pernah mau tahu apa yang dihadapi orang lain, sulit, susah atau butuh bantuan ia tak punya rasa peduli sedikitpun.
Nah, Indonesia ini amat butuh terhadap orang yang cerdas dan peduli, sehingga kala menduduki satu jabatan, ia akan menjadikan kesempatan itu untuk membangun, memeratakan pembangunan, bukan menjarah uang rakyat.
Selanjutnya, nendang. Sebenarnya kata ini lebih pada kemampuan seseorang berpikir dan bertindak tepat. Kalau dalam bahasan makanan, orang biasa bilang, masakan itu bumbunya nendang banget, artinya enak.
Ketika anak-anak bangsa pikiran, lisan dan kiprahnya nendang, maka akan ada banyak progresivitas bangsa yang bisa dicapai.
Terakhir adalah superior. Ini adalah kondisi mental seseorang dalam melihat realitas yang didasarkan pada nilai-nilai fundamental sekaligus luhur tentang makna dan tujuan hidup.
Sejauh bangsa Indonesia tidak superior yang artinya inferior maka segenap daya dan potensi yang ada tidak akan berarti apa-apa. Ia persis seperti sebuah mobil di tangan anak kecil, tak mungkin bisa digunakan dengan baik dan benar.
Wujudkan
Pada akhirnya kita sampai pada satu kata penting, yakni wujudkan.
Sejatinya ada banyak nilai luhur, strategi, kebijaksanaan bahkan pengetahuan yang telah beredar di negeri ini. Namun satu yang memang masih belum banyak disadari ialah bagaimana mewujudkan itu semua.
Terus Baca: Lihai Menyiasati Waktu
Oleh karena itu Islam sangat jelas dalam mendefinsikan tentang siapa yang disebut orang yang berilmu. Yakni yang mengamalkan apa yang diketahuinya.
Negeri kita saat ini masih banyak orang yang tahu kebaikan tapi ia meninggalkannya. Tidak sedikit tahu keburukan, namun justru dijalani dan ditekuni. Aneh tapi nyata. Solusinya satu hadirkan mental CPNS.