Home Kisah Isseng Alenu Petuah Bugis Tentang Kesadaran Diri
Isseng Alenu Petuah Bugis Tentang Kesadaran Diri

Isseng Alenu Petuah Bugis Tentang Kesadaran Diri

by Imam Nawawi

Dalam bergaul, kita ingin pesan dari komunikasi yang kita lakukan mudah orang pahami. Nah, salah satu cara menyampaikan informasi agar pendengar dapat menerima dengan baik adalah dengan membuat istilah-istilah unik, seperti petuah daerah. Isseng Alenu misalnya, ini petuah penting dari Bugis, perihal kesadaran diri.

Istilah itu muncul dari lisan Bang Malik, sahabatku. Tampaknya ini salah satu kelebihan dari sekian banyak kecerdasan yang Bang Malik miliki.

Dia adalah kawan yang paling banyak membuat istilah-istilah. Dengan begitu obrolan santai yang kerap kali kami lakukan selalu kaya humor, namun tetap terarah dan bermakna.

Baca Juga: Membangun Kesadaran Alquran

Is’al yang merupakan akronim dari Isseng Alenu adalah salah satu istilah yang saya dengar darinya. Berasal dari bahasa Bugis artinya “Tahu Diri.” Kurang lebih begitu yang kupahami.

Cerdas Menempatkan Diri

Dengan tahu diri, kita akan sampai pada kesadaran diri dan tau cara menempatkan diri. Buahnya jelas, orang itu tidak akan mudah kecewa. Karena itu kemampuan mengendalikan diri sangat luar biasa.

Dalam psikologi modern Isseng Alenu mungkin setara dengan “Self Awareness.” Yakni kesadaran diri.

Dalam kaitannya secara sosial, self awareness berdampak pada kebijaksanaan dalam pergaulan. Itulah perilaku atau bahkan akhlak.

Aristoteles dalam pendapatnya yang terkenal mengatakan “Mengenal dirimu sendiri adalah awal dari semua kebijaksanaan.”

Artinya kesadaran diri ini memang kunci penting hidup bahagia.

Eksternal dan Internal

Kesadaran diri ruangnya ada dua, internal dan eksternal.

Secara internal adalah upaya kita mengenal diri kita dengan memahami nilai, hasrat dan reaksi diri kita kepada orang lain.

Langkah itu memudahkan kita mendapatkan kepuasan dalam bekerja dan membangun hubungan, kendali diri dan sosial, serta kebahagiaan dalam hidup.

Secara eksternal adalah upaya kita memahami reaksi orang lain ketika melihat diri kita, ini juga dalam konteks sebagaimana sebelumnya.

Dengan begitu kita memiliki kemampuan menunjukkan empati dan melihat dari sudut pandang orang lain.

Lebih jauh, dalam kaitannya dengan hubungan vertikal kepada Tuhan, self awareness akan berdampak pada diri kita yang semakin taat dan patuh kepada Allah SWT.

Para sufi mengatakan “siapa yang mengenal dirinya, dia akan mengenal Tuhannya.”

Mendasar

Itulah mengapa ketika wahyu pertama turun (Al-Alaq, ayat 1-5) yang menjadi pesan awal adalah tentang Tuhan dan manusia sebagai ciptaan-Nya (makhluk).

Karena Tuhan menciptakan, maka Tuhan yang mampu mengajarkan manusia tentang siapa Tuhan dan siapa manusia sebenarnya.

Sedangkan manusia, karena posisinya adalah ciptaan yang berasal dari segumpal darah, dan tidak tahu apa apa. Dengan begitu manusia tidak pantas menyombongkan diri di hadapan Tuhannya.

Baca Lagi: Sukses itu Buah Ketekunan

Kalau kita kembali pada istilah “Isseng Alenu” maka sebenarnya itu adalah istilah yang menghendaki kita semua penuh upaya untuk semakin baik hubungan kita kepada sesama manusia dan lebih-lebih lagi hubungan kepada Allah SWT.

Jangan lupa ya, “Isseng Alenu” bahagia akan menjadi milikmu.*

Shobirin Hambali

Related Posts

Leave a Comment