Home Kajian Utama Islam yang Terus Bersinar
Islam yang Terus Bersinar

Islam yang Terus Bersinar

by Mas Imam

Islam adalah agama (din) milik Allah. Sejak pertama hadir ke muka bumi, ajaran mulia ini selalu menghadapi penolakan, fitnah bahkan olokan. Namun, sebagaimana aslinya yang mulia, Islam terus bersinar di dalam kehidupan.

Menarik uraian Syamsuddin Arif dalam bukunya “Orientalis dan Diabolisme Intelaktual.”

Usai menerangkan upaya Alphonse Mingana yang ingin melakukan studi kritis terhadap teks Alquran. Kemudian sebelum Mingana, Gustav Flugel, ia juga menerbitkan ‘mushaf’ hasil kajian filologinya.

Selanjutnya Theodor Noldeke yang ingin merekontruksi sejarah Alquran. Termasuk Arthuf Jeffery juga berambisi membuat edisi kritis Alquran, mengubah Mushaf Utsmani yang ada dan menggantikannya dengna mushaf baru.

“Orientalis asal Australia yang pernah mengajar di American University Cairo dan menjadi guru besar di Columbia University ini, konon ingin merestorasi teks Alquran berdasarkan Kitab Al-Mashahif karya Ibn Abu Dawud as-Sijistani yang ditengari merekam bacaan-bacaan dalam beberapa ‘mushaf tandingan’ (rival codices),” tulis Syamsuddin Arif dalam Orientalis dan Diabolisme Intelektual (halaman 5).

Baca Juga: Sistem Kebahagiaan itu Bernama Islam

Bahkan kajian mereka terhadap Alquran tidak terbatas pada soal otentisitasnya, tetapi juga mengarah pada pengaruh Yahudi, Kristen, Zoroaster dan sebagainya terhadap Islam maupun kandungan Alquran.

Namun, akhirnya Syamsuddin Arif sampai pada kesimpulan tegas dan jelas.

“Walau bagaimanapun, segala upaya mereka tak ubahnya bagaikan buih, timbul dan pergi begitu saja, berlalu tanpa pernah berhasil mengubah keyakinan dan penghormatan umat Islam terhadap kitab suci Al-Qur’an, apatah lagi membuat mereka murtad.” (halaman 7).

Perkuat Ilmu

Dengan fakta sejarah sedemikian itu, tentu kita harus semakin memiliki kekuatan ilmu dalam hal Islam sebagai agama, sejarah dan ketangguhannya di dalam menghadapi beragam serangan pendangkalan pada umatnya, termasuk yang telah diupayakan para orientalis.

Jadi, kalau upaya-upaya intelektual dan akademik tidak berhasil memengaruhi keyakinan umat Islam, apatah lagi cuap-cuap orang zaman ini yang dalam membuat statement tentang Islam tanpa ilmu yang kokoh dan sejatinya bukanlah orang yang tepat mengupas soal agama apalagi Islam.

Hanya saja karena mereka punya posisi, pengaruh, lantas media memuat ungkapan-ungkapan mereka tentang Islam, yang sebenarnya mereka bukanlah pihak yang otoritatif untuk bicara agama apalagi di depan publik.

Oleh karena itu, penting umat Islam menyadari, terutama kaum muda, bahwa media bukanlah sumber ilmu yang primer. Media hanyalah saluran informasi, cara mereka bekerja adalah menampilkan berita yang “menarik” dan potensial viral.

Jadi, kalau mau tahu Islam, memang harus datang kepada ahlinya. Setidak-tidaknya membaca buku atau mendengarkan ceramah-ceramah pihak yang diakui, seperti Gus Baha, Prof. DR. Ahmad Zahra, Prof. DR. Hamid Fahmy Zarkasyi dan DR. Nashirul Haq, serta tokoh-tokoh lainnya.

Ambil yang Menguatkan

Dalam perkara Islam, selain harus diambil dari sumber yang valid dan otoritatif, kita juga harus mengambil yang dapat menguatkan keimanan di dalam hati.

“Siapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran 85).

Baca Lagi: Jangan Ragu dengan Kebenaran Islam

Artinya, keselamatan, kedamaian, dan kebahagiaan akhirat hanya dapat diraih melalui iman sejati dan amal sholeh sebagaimana diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Singkat kata, daripada sibuk memberikan respon dan komentar atas ungkapan yang tidak didasari ilmu dan hanya membuat keriuhan, lebih baik kita isi waktu dengan produktivitas ilmu, sehingga dalam kehidupan ini bisa semakin kontributif terhadap kebaikan umat, rakyat, bangsa dan negara.

Sebab dihina atau tidak, difitnah atau tidak, dituduh atau tidak, ajaran Islam tidak akan pernah redup oleh mulut-mulut manusia yang hatinya dibakar api kedengkian dan kejahilan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment