Home Kajian Utama Islam sebagai Peradaban
Islam bukan hanya ajaran tetapi juga peradaban

Islam sebagai Peradaban

by Mas Imam

Islam sebagai peradaban, banyak pihak tidak begitu mengenal. Tetapi, Islam sebagai ajaran, nyaris semua orang mengetahui, setidaknya lewat kewajiban sholat, zakat, puasa dan haji.

Berbicara Islam sebagai peradaban berarti melihat kemampuan Islam menghadirkan satu perubahan hidup manusia, dari jahiliyah menjadi Islamiyah.

Baca Juga: Hadirkan Kecerdasan Ekstra

Langsung saja kepada sisi bukti, kala Islam datang ke Semenanjung Iberia yang kala itu dihuni suku “Vandal” atau “Wandal” Islam membawa kemajuan luar biasa di sana, hingga kemudian wilayah itu dikenal dengan nama “Andalusia.”

Prof. DR. Raghib As-Sirjani dalam buku Bangkit dan Runtuhnya Andalusia menuliskan hal ini. “Kondisi kebodohan dan kemnuduran di kawasan Eropa terjadi amat luas di Eropa saat itu.

“Eropa pada waktu itu hidup dalam masa-masa kebodohan dan keterbelakangan yang luar biasa, yang biasa disebut dengan masa kegelapan (dark age).

Kehidupan yang Zalim dan Hedon

Bukti konkret dari hal itu adlaah kezaliman yang berlaku, termasuk hedonimse, dimana penguasa mengendalikan harta dan kekayaan negeri, sementtara rakyatnya hidup dalam kemiskinan yang amat memprihatinkan.

Jangankan rumah, tempat berteduh dan yang layak, mereka tidak mampu memillikinya, karena kemiskinan dan sistem yang teramat zalim. Bahasa As-Sirjani, “Moral benar-benar terdegradasi. Kehormatan diinjak-injak dan kehidupan sanga jauh dari nilai-nilai yang normal.”

As-Sirjani mendeskripsikan bahwa kemiskinan itu membuat rakyat tidak mampu merawat tubuh mereka. Rambutnya tumbuh menjulur di wajah-wajah mereka, tidak teratur.

“Mereka tidak mandi kecuali sekali atau dua kali dalam setahun. Bahkan mereka menganggap bahwa semua kotoran yang menumpuk di tubuh mereka akan menyehatkan tubuh; karena menjadi berkah dan kebaikan untuk mereka.”

Sebuah anggapan yang amat luar biasa menyimpang dari akal sehat, sains dan kewajaran nurani manusia.

Islam Menghempaskan Kebodohan

Ketika Islam datang ke Andalusia, bahkan jauh sebelum itu ke Mekkah dan Madinah, Islam mengubah tatanan masyarakat menjadi berperadaban mulia.

Hal ini tidak lain karena Islam sebagai peradaban kata Prof. DR. Hamid Fahmy Zarkasyi berarti melihat Islam sebagai din sekaligus tamaddun, aqidah dan syariah yang kemudian dikaitkan dengan ilmu, dikaitkan dengan manusia, dikaitkan dengan nilai, dikaitkan dengan masalah dunia dan kehidupan.

“Itu semuanya merupakan kekayaan yang tersedia di dalam Islam,” tegasnya.

Maka, tatkala umat Islam telah menuntaskan futuhat di wilayah Afrika bagian Utara, seperti Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair dan Maroko.

Mereka terus bergerak untuk pencerahan ke Utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan masuk ke Spanyol dan Portugis yang saat itu dikenal sebagai Andalusia.

Dan, tentu saja hadirnya Islam sebagai peradaban disertai dengan hadirnya sosok pemimpin yang tidak saja cerdas tetapi teguh iman dan taqwanya.

As-Sirjani menuliskan peran besar seorang Musa Bin Nushair, yang disebut sebagai tabi’in dan meriwayatkan haadits langsung dari beberapa sahabat, seperti Tamim Ad-Dari.

Ibnu Khalikan menjelaskan, “Musa bin Nushair adalah seorang yang cerdas, berakhlak mulia, pemberani, wara’ dan penuh ketaqwaan pada Allah. Pasukannya tidak pernah terkalahkan sekalipun.”

Pendek cerita, akhirnya Andalusia menjadi mercusuar peradaban Islam yang membangkitkan orang Eropa selama 700 tahun lamanya. Mereka yang asalnya bodoh dan kotor menjadi terdidik dan maju kehidupannya secara sains dan teknologi.

Peradaban itu telah menjadi kisah, namun catatan tentang Andalusia tetap terawat dengan baik. Untuk menjadi ibrah bagi kaum Muslimin saat ini, bahwa jika ingin umat Islam, jaya, mulailah sadari Islam tidak sebatas ajaran, tetapi juga peradaban.

Baca Juga: Pemimpin yang Dibutuhkan Indonesia

Yang itu berarti, umat Islam amat haus akan ilmu dan amal, kemudian berkehidupan dengan nilai-nilai Islam itu tanpa sedikit pun keraguan. Dan, membangun peradaban Islam, berarti kita memantapkan hati memasuki ruang-ruang perjuangan lintas generasi. Allahu a’lam.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment