Home Kajian Utama Islam Sebagai Jalan Hidup Masa Depan
Islam Sebagai Jalan Hidup Masa Depan

Islam Sebagai Jalan Hidup Masa Depan

by Imam Nawawi

Islam, betapapun ada yang tidak menyukai, tetap akan menjadi jalan hidup masa depan masyarakat dunia.

Beberapa indikasi bisa kita saksikan. Seperti pertumbuhan penduduk beragama Islam di Inggris.

Menurut sensus tahun 2021, jumlah Muslim di Inggris mencapai 3,9 juta atau 6,5% dari total populasi.

Baca Juga: Mengapa Islam Kian Cerah di Amerika?

Pada 2011, jumlah umat Islam hanya 4,9%. Itu berarti dalam tempo sepuluh tahun, jumlah warga Muslim naik 1,2 juta orang. Pelan namun membesar dan akan semakin membubung.

Muslim yang Semakin Maju

Umat Islam semakin menunjukkan eksistensinya seiring dengan prestasi person-person beragama Islam alias Muslim dalam bidang pemerintahan di negara Barat.

Abdullah Hammoud misalnya, ia sukses menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Michigan, Amerika Serikat. Kemudian ia terpilih menjadi Wali Kota Dearborn. Ia mencatat rekor sebagai wali kota pertama Muslim di Amerika Serikat.

Kalau kita analisa sederhana, Hammoud terpilih tentu karena dedikasi dan integritasnya kala tiga periode menjabat anggota DPD di Michigan.

Kemudian ada Magid Magid. Ia adalah imigram Muslim yang sukses jadi wali kota di Sheffield selama setahun, bahkan kini jadi anggota Parlemen Eropa.

Magid adalah Muslim asal Somalia dan merupakan lulusan dari Universitas Hull. Prestasi itu jadikan warga Muslim sadar bahwa mereka kian bisa mendapat penerimaan masyarakat luas. Syaratnya berprestasi, bermanfaat dan berintegritas.

Pikiran Besar

Namun, mungkin masih ada yang sedikit pesimis, terutama kalau melihat Indonesia. Mau Idul Fitri dan berbeda, ternyata masih ada yang suka berdebat. Itu sebenarnya tidak masalah, sejauh memang dalam koridor ilmiah.

Namun, kalau perlahan kita perhatikan umat Islam di Indonesia juga semakin membaik. Hal ini bisa kita lihat dari respon kelompok tertentu yang semakin dewasa. Bahkan kain sadar Islam itu harusnya jadi realitas bukan sebatas nyanyian idealitas.

Namun, kalau umat Islam ingin berkontribusi bagi dunia, pikiran besar harus kita tawarkan. Tentu dengan membangun pikiran besar dan tindakan kecil berdampak besar dalam keseharian.

Seperti disiplin, amanah, jujur, dan pekerja keras. Yang semua itu kemudian mengkristal membentuk satu kultur bahkan kesadaran kolektif yang melahirkan gagasan atau pikiran-pikiran besar.

Baca Lagi: Islam yang Luas dan Dalam

Pikiran besar tidak harus seperti judul bombastis media. Pikiran besar adalah pikiran yang berangkat dari nilai-nilai kebenaran, perlahan seluruh energi kita kerahkan untuk membentuk budaya, hingga terbentuk karakter kolektif umat Islam yang tangguh.

Seperti masyarakat Madinah kala itu. Mereka bukan orang yang punya banyak barang mewah, tetapi pikiran dan orientasi hidup mereka benar-benar terarah.

Ya, terarah menuju Jannah. Mungkin ini bagian dari hal yang perlu sama-sama kita kuatkan. Seperti kata Nabi SAW, beri makan yang membutuhkan, bersaudara, bahkan yang paling sederhana, saling mengucapkan salam.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment