Home Opini Islam dan Manusia
Islam dan manusia

Islam dan Manusia

by Imam Nawawi

Memerhatikan ajaran Islam, kita diajak untuk mengenal manusia secara utuh. Islam telah hadir dengan konsep memanusiakan manusia. Memberikan kejelasan bagaimana seharusnya manusia hidup dan bahagia.

Alquran menerangkan bahwa sering kali manusia keliru. Mereka (orang kafir) memahami bahwa utusan Tuhan (Nabi dan Rasul) itu harusnya ajaib, punya kekuatan tertentu, tidak berasal dari kalangan manusia dan lain sebagainya.

Mungkin itu juga yang menjadi pendorong lahir banyak dongeng yang mengisahkan tentang makhluk hidup yang terobsesi punya pusaka ini, pusaka itu.

Tahu film Kungfu Panda The Dragon Knight? Ya, itu film anak-anak yang berkisah tentang kekuatan sarung tangan, cambuk api, helm ajaib dan kalung sakti. Anggaplah itu karya seni, tapi apakah ada itu semua hari ini?

Gus Baha pernah menerangkan bahwa suatu saat Nabi Muhammad karena tekanan orang kafir, merasa iri kepada Nabi Sulaiman, yang bisa naik angin kesana kemari. Bukan jet, tapi angin. Keren luar biasa tentunya.

Akan tetapi, kata Gus Baha, Allah mengingatkan Rasulullah SAW bahwa nikmat yang besar pada era beliau SAW hingga kita sebagai umatnya adalah nikmat-nikmat keseharian.

Oleh karena itu Allah berikan nikmat berupa teknologi, sehingga manusia bisa terbang dengan memahami hukum gerak, hukum gravitasi dan lain sebagainya dengan pesawat. Jadi, tidak perlu lagi mitos-mitos. Begitu pun kalau ingin menyelam, ada kapal selam.

Nabi pun Manusia

Menarik apa yang Allah firmankan dalam Alquran.

“Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: “Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ibrahim: 11).

Jadi, Islam ini agama yang seutuhnya untuk kehidupan manusia. Dalam kata yang lain, siapa ingin menjadi manusia yang benar, Alquran memberikan petunjuk pasti.

Baca Juga: Memahami Waktu dan Perubahan

Mereka (Nabi dan Rasul) dengan dirinya pun menyadarkan kita semua bahwa mereka bukan pemilik keajaiban. Mereka manusia seperti kita. Akan tetapi Allah menetapkan mereka sebagai hamba pilihan untuk kita mengenal Allah.

Kalaupun ada keajaiban tertentu itu hanya untuk bukti. Kapan itu terjadi, tak ada Nabi dan Rasul yang mampu merekayasanya. Semua tergantung kehendak Allah.

Dalam kata yang lain kalau ada sumber keajaiban, katakanlah begitu, yang hendak kita cari, maka mendekatlah kepada Allah. Ikuti petunjuk-Nya, patuhi perintah-Nya, jauhi larangan-Nya, maka Allah akan memberikan pengabulan.

Kalau sumber kekuatan dan kebahagiaan adalah Allah, maka betapa ruginya orang yang memandang harta dan jabatan sebagai akar dari kebahagiaan. Tidakkah kita membaca kisah Qarun dan Fir’aun?

Fokus

Jadi, tugas kita adalah memahami Allah SWT. Fokus mengenal Allah SWT sebagai Tuhan. Tidak ada sembahan yang hak selain Allah SWT.

Hanya Allah sumber kekuatan. Jangan mencari-cari perkara yang tidak bisa kita pertanggungjawabkan. Percaya kepada apapun yang sebenarnya itu hanya cerita dan karangan manusia.

Kembalilah kepada Islam, kita akan menjadi manusia yang seutuhnya. Karena kita akan mengikuti kehidupan Nabi dan Rasul, manusia juga, seperti kita. Tapi mereka manusia yang beralamatkan surga.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment