Berbicara Islam sebenarnya dunia menyadari bahwa ajaran ini sangat hidup dan menghidupkan. Satu sisinya ialah ekonomi.
Lihat saja ketika Covid-19 melandai, ekonomi Indonesia langsung bergairah dengan datangnya Ramadhan dan Idul Fitri.
Jadi, tepat ungkapan Yusuf Qardhawi bahwa Islam adalah ajaran kaffah. Karena itu Islam adalah jalan hidup, way of life.
Baca Lagi: Belajar Kebijakan Ekonomi Para Penguasa
Oleh karena itu tidak berdasar ungkapan yang menyatakan bahwa Islam mengajarkan umatnya bersikap radikal dan menyuburkan tindak terorisme. Ungkapan yang jauh dari kenyataan.
Fakta
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa ekonomi cenderung meningkat pada Ramadhan utamanya pada sektor konsumsi.
“Kita lihat beberapa spending index masih kita lihat ada peningkatan ke depan. Kita akan mengahadapi bulan Ramadhan yang kecenderungannya adalah peningkatan konsumsi,” kata Wamenkeu dalam acara dialog Economy & Environment: Towards a Revolutionary Future, dikutip Selasa (22/3/2022) seperti lansir DDTC.
Faktanya tak sulit kita temukan di lapangan. Mulai dari maraknya penyajian takjil di masjid-masjid menjelang buka puasa.
Fakta itu tentu berdampak pada industri makanan, khususnya skala mikro dan kecil.
Demikian pula aktivitas berjualan minuman dan makanan di sepanjang jalan menjelang Maghrib juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat.
Belum lagi tambahan kekuatan ekonomi dari kegemaran umat Islam yang sangat gemar berbagi di bulan suci Ramadhan.
Tidak heran kalau pengusaha memiliki perhitungan jelas bahwa Ramadhan dan Idul Fitri 2022 bakal jadi momentum perputaran uang terbesar Indonesia.
Dan, penting sekali semua melihat, bahwa itu baru Ramadhan dan Idul Fitri, belum ibadah haji dan dan Idul Qurban.
Mitra Pembangunan
Berdasarkan secuil fakta itu maka sudah selayaknya pemerintah “lebih respek” terhadap umat Islam. Dalam pengertian lebih siap membuka diri dan mendorong tumbuhnya kesadaran publik dalam menjalankan sistem ekonomi Islam.
Pada saat yang sama mendorong studi dan praktik ekonomi Islam yang massif pada komunitas-komunitas Islam.
Baca Lagi: Prospek Umat Islam Jawab Tantangan Zaman
Sungguh Islam adalah agama Allah. Kehendak Allah terhadap Islam adalah memenangkannya atas agama apa pun di dunia ini.
Jika Islam kini bisa menjadi pilihan banyak orang di Eropa dan Amerika, mengapa Indonesia yang sejak awal mayoritas Islam justru tidak mampu menjadi pioner dan garda terdepan gerakan ekonomi Islam untuk dunia?*
