Home Hikmah Innalillah Pilot Citilink Meninggal Usai 15 Menit Terbang
Innalillah Pilot Citilink Meninggal Usai 15 Menit Terbang

Innalillah Pilot Citilink Meninggal Usai 15 Menit Terbang

by Imam Nawawi

Sungguh mengejutkan siapapun perihal kabar Pilot Citilink yang meninggal dunia usai menerbangkan pesawat rute Surabaya-Makassar pada Kamis, 21 Juli 2022.

Kompas mengabarkan bahwa Pesawat citilink dengan nomor penerbangan QG307 melakukan return to base (RTB) di Bandara Juanda usai sekitar 15 menit terbang.

Baca Juga: Filsafat Kematian

Pesawat mendarat kembali ke Juanda dengan kondisi baik dan selamat. Subhanallah, walaupun mendadak mengalami gangguan kesehatan, keselamatan Allah berikan kepada pilot dan seluruh awak kabin dan penumpang.

Pelajaran

M. Qurais Shihab dalam bukunya “Kematian Adalah Nikmat (Edisi Baru)” memberikan penjelasan perihal kematian secara utuh.

“Kematian merupakan satu keniscayaan yang tidak satu yang bernyawa pun dapat luput dari cengkeramannya. Namun, keniscayaan itu mestinya tidak harus menjadikan kita pesimis, apalagi bila kita yakin bahwa kematian mengantar kita “kembali” kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun.”

Memang kematian adalah misteri. Tak satu pun jiwa mengetahui kapan dirinya akan bertemu kematian. Akan tetapi, sungguh kematian adalah pelajaran agar diri senantiasa waspada dari berbuat jahat.

Karena setiap keburukan apalagi kejahatan akan Allah siapkan balasan setimpal. Demikian pula dengan kebaikan, akan Allah siapkan balasan terbaik dari sisi-Nya.

Oleh karena itu peristiwa tersebut harus membuat kita mampu memahami dengan baik dan mengambil pelajaran dengan sedalam-dalamnya.

Dunia Sementara

Tanda bahwa Nabi Muhammad SAW benar utusan Allah ialah ajarannya yang membuat kita sadar tentang dunia, tempat hidup manusia sekarang.

Beliau SAW bersabda, “Perbanyaklah mengingat si pemutus kenikmatan.” Maksudnya adalah kematian. (HR. Ahmad).

Jika dunia adalah final, maka mungkin arah dari ajaran Islam bukan amal dalam kehidupan dunia ini. Tetapi karena dunia memang sementara dan tempat mengumpulkan bekal, maka beliau SAW meminta kita ingat kematian.

Maksudnya jelas agar energi, pikiran, kekuatan yang Allah titipkan kepada masing-masing manusia dapat benar-benar maksimal dalam iman dan amal sholeh.

Bahkan, kriteria orang cerdas menurut Nabi SAW ialah manusia yang banyak mengingat mati lalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian itu sendiri.

Mulia atau Hina

Ad-Daqqaq berkata, “Siapa yang banyak mengingat kematian, niscaya dia dimuliakan dengan tiga hal: penyegeraan taubat, kepuasan hati, ketekunan beribadah. Siapa melupakan kematian, niscaya dia dihukum dengan tiga hal; penundaan taubat, ketidakpuasan terhadap rezeki yang cukup dan kemalasan beribadah.”

Dengan demikian memahami kematian dan mengelola hidup agar bahagia dalam kematian adalah hal yang sangat urgen. Pantas jika Alquran mendorong kita serius mengisi hidup ini dengan mencari kebahagiaan negeri akhirat (QS. Al-Qashash: 77).

Baca Lagi: Kecelakaan Beruntun Cibubur 10 Orang Meninggal

Imam Ghazali menerangkan bahwa seseorang tidak mungkin bisa mengingat kematian kalau hatinya penuh dengan keinginan duniawi.

Semoga kematian Pilot Citilink itu menjadi pelajaran penting bagi kita semua, kaum Muslimin untuk hidup lebih bahagia dan membahagiakan baik dunia maupun akhirat.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment