Home Kajian Utama Inilah Syarat Negeri Makmur
Syarat Negeri Makmur

Inilah Syarat Negeri Makmur

by Mas Imam

Pagi begitu cerah di Kota Batam. Begitu sinar mentari menyingkirkan sisa-sisa kegelapan malam, jalanan sudah ramai dengan kendaraan. Saya pun membuka buku yang didalamnya mengulas tentang syarat suatu negeri makmur.

Buku itu adalah Belajar dari Kehidupan: Sebuah Refleksi Agar Hidup Lebih Bernilai karya Musthafa As-Siba’i. Judul aslinya adalah “Hakadza Allamatni Al-Hayah.”

Baca Juga: Merajut Masa Depan Indonesia

Di sana dituliskan, “Tidak akan makmur sebuah negeri kecuali atas tiga hal.

Pertama, menjadikan agama sebagai pedoman hdup. Kedua, politik berjalan dengan lurus. Ketiga, ekonomi mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat.

Mari Kita Timbang

Sekarang mari langsung kita timbang, apakah negeri ini telah memenuhi tiga syarat di atas?

Jika misalnya disepakati belum, maka apa yang harus kita lakukan?

Pertama ialah memahami ajaran Islam dengan baik hingga pada tahap mampu menerjemahkan konsep dan semi konsep dalam Alquran dan hadits pada tataran nyata dalam operasi kegiatan umat di segala bidang.

Islam sebagai pedoman, berarti ajaran ini menjiwai setiap ruang gerak, praktik dan operasi kegiatan umat dalam segala lini kehidupan. Di sini, ulama, cendekiawan dan intelektual harus kita lahirkan di masa depan.

Kedua, menyiapkan kader umat yang siap terjun ke dunia politik praktis dengan orientasi menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat dengan benar-benar menjadikan dunia politik sebagai sarana perjuangan.

Ketiga, menyiapkan wadah-wadah, bahkan pasar umat, sehingga ekonomi dapat memberikan dampak kesejahteraan secara cepat dan merata bagi segenap kaum Muslimin.

Tentu tiga hal ini bukan perkara mudah. Tetapi berangkat dari niat dan kesadaran, perwujudannya di masa depan adalah sangat mungkin terjadi.

Syarat Umat Makmur

Kemudian, di atas itu baru syarat negeri makmur. Terkait kehidupan umat, maka juga ada syaratnya tersendiri.

Pertama, adanya penguasa yang adil. Kedua, orang ahli ilmu yang komitmen menjad penerang umat dan rakyat pada kebaikan. Ketiga, para pekerja yang tulus dan ikhlas.

Dan, semua itu sekali lagi bukan hal mudah untuk diwujudkan.

Baca Lagi: Boomerang Kekuasaan

Dengan demikian, sudah seharusnya pemuda Islam, umat Islam, dan siapapun di negeri ini menjadikan tema-tema ini sebagai tema diskusi dalam keseharian, termasuk kala bermedia sosial dan bermasyarakat. Apakah sahabat setuju?*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment