Sama seperti hendak ke suatu tempat, menuju pada kejayaan pun ada rutenya. Setiap orang, masyarakat bahkan bangsa harus melalui jalan atau rute itu.
Rute itu bersifat mutlak. Karena langsung dari Allah Ta’ala dan karena itu siapa pun mesti melalui jalur atau rute itu.
Baca Juga: Meraih Kejayaan dengan Adab
Arah itulah yang menjadi fokus bahasan Prof DR Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam buku karyanya, “Fikih Tamkin.”
Alhamdulillah, selama sepekan berlibur Lebaran, saya berkesempatan membaca buku yang sangat tebal itu (742 halaman).
Keluar dari Kebodohan
Usai menjelaskan bahwa kemenangan itu tersaji dalam beragam bentuk, yang paling inti ialah tersampaikannya risalah dakwah, maka langkah untuk mencapai kejayaan ialah keluar dari kebodohan.
“Sesungguhnya umat yang berada dalam masa kebodohan akan melihat bahwa orang yang paling berhak terhadap kekuasaan dan kepemimpinan adalah orang-orang yang memiliki kekayaan yang berlimpah.” (halaman (99).
Ungkapan itu merupakan penjelasan sikap dari Bani Israel yang menolak kepemimpinan Thalut yang langsung Allah pilih menjadi pemimpin. Penolakan itu hanya atas dasar, Thalut tidak punya kekayaan melimpah.
Sekarang kita lihat dalam realitas politik Tanah Air. Jika orang masih memandang bahwa yang layak jadi pilihan adalah yang punya banyak uang dan bisa memberikan uang, maka capaian kejayaan akan terus jadi angan-angan.
Tetapi, kalau umat, masyarakat, dan rakyat mau memahami bahwa perkara pemimpin harus karena ilmu dan kesejahtan jiwa raga, maka insha Allah bangsa ini akan menuju titik kejayaan.
Yakin
Apakah mungkin bangsa Indonesia menjadi bangsa hebat, terdepan dan adi daya pada masa depan?
Jawabannya ada pada pilihan kita sendiri. Kalau memilih yakin lalu sabar menapaki rute kejayaan, maka hal itu mungkin dengan idzin Allah.
Melalui Fikih Tamkin Ash-Shalabi ingin umat Islam sadar dan yakin bahwa kejayaan itu bisa kita raih bersama.
Baca Lagi: Inilah Nasihat Penting Syaikh Edebali
Hal itu karena Allah telah berjanji akan memberikan kejayaan kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh (QS. An-Nur: 55).
Dengan demikian yakin di sini bukan sebatas semangat dan harapan. Tetapi lebih jauh adalah aksi nyata dalam kehidupan.
Jadi, mari perkuat iman dan amal sholeh. Insha Allah kejayaan akan Allah berikan untuk kita semua.*
