Usai makan siang (14/5/22) saya merapat ke sosok dai senior di Ummul Qura, Ustadz Anwari Hambali. Tak dinyana beliau mengupas tentang kekuatan visi yang ternyata bisa mengubah semuanya.
Beliau pun menyebutkan nama Lee Kuan Yew.
Baca Juga: Mahasiswi yang Lebih dari Dugaan
“Ketika Lee ini masuk Singapura, ia sudah membawa visi. Akhirnya kini Singapura menjadi negara kecil namun kuat secara ekonomi. Berubah drastis dari kota pelabuhan yang kumuh menjadi negara maju, pusat perdagangan dunia,” katanya menjelaskan.
Lompat ke Visi Nabi Ibrahim
Usai menyebut Lee, Ustadz Anwari Hambali langsung melompat ke masa silam, yakni pada sosok Nabi Ibrahim Alayhissalam, yang hidup dan hadir ke tanah tandus di Bakkah (Makkah).
“Tapi hadir ke sana dengan visi, yaitu menjadikan Mekkah itu sebagai ‘Baladan Aminan’ tempat yang aman, teneteram, makmur dan maju. Sekarang lihat saja bagaimana Mekkah,” katanya lagi bersemangat.
Jadi visi itu memang luar biasa. Visi bisa mengubah segalanya. Hal ini karena visi mampu mengundang potensi terbaik manusia menjadi satu energi gerak yang mengubah keadaan.
Rasulullah SAW Wariskan Visi
Ternyata kalau kita mau melihat sejarah, Rasulullah SAW pun mewariskan soal visi ini.
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad).
Hadits itu adalah bentuk visi. Dan, itu berarti Rasulullah SAW hendak memberikan satu panduan bahwa harus selalu ada visi. Visi kemenangan, visi dakwah dan visi pembebasan.
Baca Lagi: 3 Alasan Penting Mengapa Menulis Urgen
Oleh karena itu, Ustadz Anwari Hambali menegaskan hidup ini akan terus punya energi kalau ada visi dalam hati dan pikiran.
“Jadi harus punya visi, kalau ingin menjadi manusia yang menghadirkan perubahan kebaikan, bahkan peradaban,” tutupnya.*
