Saat kita membaca berita, orang kaya bunuh diri, logika sebagian orang akan bertanya, apa yang membuat ia tidak tenang hatinya. Sudah punya semua, kok malah bunuh diri.
Sama dengan orang yang kaya tapi masih juga korupsi. Logika umum juga menyoal, apa yang kurang dari kekayaan yang sudah ia genggam.
Harta memang jadi kebutuhan setiap insan yang bernyawa. Namun, harta bukan tuhan. Buktinya, tidak ada jaminan ketenangan memiliki harta banyak.
Apalagi kalau harta itu orang peroleh dengan jadi pejabat. Maka ia tidak tenang kalau jabatannya hilang. Karena ia telah memosisikan harta sebagai tujuan, bukan sarana.
Baca Lagi: Rezeki Bagi Diri
Tapi apakah dengan tidak punya banyak harta hidup otomatis tenang? Tidak juga. Ketenangan hati bukan pada soal banyak atau kurangnya harta. Akan tetapi tajam tidaknya hati mengenal Allah.
Ingat
Siapa yang mengenal Allah, ia akan mudah mengingat-Nya.
Kalau orang tidak kenal, bagaimana mungkin ia bisa mengingat.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’d: 28).
Dalam Tafsir Al-Mukhtashar, kita dapati keterangan bagaimana cara mengingat Allah itu adalah dengan bertasbih dan bertahmid kepada Allah, membaca dan mendengar Kitab-Nya.
Artinya kita memang harus berupaya untuk senantiasa mampu merasakan kebesaran Allah. Kala melihat mentari pagi dengan sinarnya yang teduh lagi hangat, rasakan itu adalah karunia Allah, sampai bibir berkata, “Subhanallah.”
Saat melihat pasangan sedang aktif menyiapkan buka dan sahur, rasakan itu karunia Allah dan ucapkan, “Subhanallah” dan atau “Alhamdulillah.”
Jadi bertasbih dan bertahmid tidak semata kita lakukan secara ritual pasca shalat. Tetapi kapanpun kita merasakan Allah begitu Maha Kuasa.
Cinta Ilmu
Lebih jauh ada ungkapan dari tafsir itu adalah dengan membaca dan mendengar kitab-Nya yakni Alquran.
Baca Juga: Memiliki Sikap Tenang
Ini berarti dorongan agar dalam keseharian kita jangan lewat detik tanpa ilmu. Entah dengan kita tilawah atau tadabbur Alquran maupun mendengar kajian-kajian ke-Islam-an dari para Ustadz. Yang kini siapapun bisa akses dengan mudah dari Youtube.
Dalam kata yang lain, orang yang hidup, banyak kah hartanya, cukup atau bahkan kurang hartanya, kalau hatinya diisi ilmu dan senantiasa ingat kepada Allah, niscaya ketenangan akan menyertainya.
Karena untuk apa gelisah, semua telah Allah tetapkan. Sehingga yang kaya tidak jadi sombong. Yang cukup terus bersyukur. Dan, yang kurang tidak kekurangan stok kesabaran dan itu amalan hati yang Allah nilai besar derajatnya.*