Betapa banyak orang ingin bahagia. Namun, sebagian seakan tertunda, karena memandang bahagia hanya kalau keinginan terwujud. Padahal, bahagia bisa kita rasakan sekarang juga. Bagaimana langkah-langkahnya?
Langkah pertama, kita harus memahami apa itu bahagia.
Bahagia adalah kondisi emosional yang positif, menenangkan yang hadir dalam batin seseorang.
Orang yang bahagia akan tenang, optimis dan melakukan hal yang baik secara terencana dan tertata.
Baca Juga: Mau Bahagia Sekarang Juga?
Jadi, jika Anda merasa sekarang gelisah, berarti Anda tidak bahagia. Temukan, sebabnya, mengapa dan apa?
Jika Anda menginginkan motor keluaran terbaru pada 2023 sedangkan budget Anda belum mencukupi, maka gelisah hanya akan membuat Anda tidak bahagia, bahkan tidak bertemu solusi.
Anda satu sisi ingin segera memiliki motor, tetapi sisi lain Anda sadar uang belum mencukupi.
Mengatasi kondisi itu, Anda tetap harus bahagia dengan melihat berbagai potensi yang memungkinkan Anda dapat membelinya, walau tidak sekarang.
Kesadaran itu akan mendorong Anda memiliki kemauan bekerja lebih giat, mengatur waktu lebih disiplin.
Dan, Anda mulai tahu prioritas, bahwa sebagian besar uang Anda harus didayagunakan sebaik mungkin, agar keinginan membeli motor dapat Anda wujudkan.
Kebahagiaan paling besar adalah ketika seseorang mampu menjaga hatinya dari serbuan keinginan, yang semata-mata menyenangkan dan melelahkan, serta mendorong diri berbuat ketidakbaikan.
Definisikan Sendiri Soal Bahagia
Langkah kedua kita perlu untuk mau dan mampu mendefinisikan kebahagiaan menurut kita sendiri.
Bukan bahagia yang kata orang. Kecuali definisi itu muncul dari sosok Nabi Muhammad SAW, kita perlu memperhatikan penjelasan beliau yang mulia itu.
Kebahagiaan dalam Islam berarti kondisi hati yang tenang, optimis, komitmen terhadap kebenaran, sehingga mental tetap sehat dan memiliki relasi sosial yang hangat.
Islam tidak mengajarkan kebahagiaan soal materi belaka. Kebahagiaan juga tentang kebaikan dunia dan akhirat.
Orang bisa saja makan enak dengan biaya mahal. Tetapi kalau yang dimakan haram, itu pelanggaran. Pasti membuat hidup tidak tenang, jauh dari kebahagiaan.
Jadi, bahagia dalam Islam meliputi apa yang dirasakan, bagaimana cara merasakannya dan apakah itu semua tidak melanggar ketentuan Tuhan (syariat).
Kepedulian
Langkah ketiga, jadilah insan yang peduli kepada sesama.
Baca Lagi: Coldplay, Ekonomi dan Suara Ulama
Islam adalah ajaran yang sangat mendorong umatnya berbuat kebaikan kepada sesama.
Membantu orang lain, menyebarkan kebaikan dan memberikan sedekah adalah jalan-jalan utama menuai kebahagiaan.
Jalan untuk peduli dalam Islam bisa melalui sedekah.
Menurut Rasulullah SAW, sedekah bukan sebatas menyumbang sejumlah uang. Tetapi segala kebaikan yang melahirkan kebaikan berikutnya.
“Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari saat terbitnya matahari: berbuat adil terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah; Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanallah, simpel sekali bukan cara Islam membimbing kita semua merasakan kebahagiaan sekarang juga?*