Hidup dengan nilai-nilai Islam, itu indah banget. Bukan dalam ruang imajinasi tapi dalam realita sehari-hari.
Buktinya sederhana, lihat bagaimana sikap Nabi Muhammad SAW mengisi kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Jadilah Top Skor Kebaikan
Pertama, beliau tidak mau marah, kecuali karena Allah. Artinya, energi benar-benar maksimal pada kebaikan.
Beliau amat jauh dari hal-hal yang tidak perlu, apalagi kontraproduktif.
Kedua, fokus ibadah. Fokus ibadah ini bukan berarti dari pagi ketemu pagi wiridan saja pekerjaannya bukan begitu.
Ibadah Membahagiakan
Jadi, pernah suatu waktu Nabi pulang dan bertanya kepada Aisyah, apakah ada makanan. Sang istri menjawab dengan lembut, “Tidak ada.”
Apakah Nabi marah? Tidak! Beliau malah langsung berniat puasa di hari itu. Jadi, hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan hendaknya mendorong diri memilih ibadah, gak perlu marah-marah.
Ketiga, ini hubungannya dengan manajemen waktu. Rasulullah SAW tidak pernah bangun tidur setelah Shubuh. Artinya beliau disiplin bahkan di sepertiga malam telah mendirikan Tahajjud.
Nah, orang yang bangun terlambat apalagi sengaja tidur sampai siang hari, bisa dipastikan hidupnya tidak bahagia.
Setidaknya sakit kepala akan melanda. Kondisi ini karena kerja dari senyawa kimia pada otak atau neurotransmitter yang mengganggu aktivitas otak, sehingga orang akan merasa sakit kepala.
Kemudian ancaman obesitas. Tidur terlalu lama hingga bangun pagi atau siang hari dapat menjadi sebab orang mengalami berat badan berlebih.
Lebih buruk lagi, bangun terlambat apalagi setiap hari juga berdampak pada gangguan mental, mulai depresi, emosional, sulit konsentrasi dan mudah sekali mengalami kecemasan dan kelelahan.
Bukitkan dengan Disiplin dalam Amalan
Sampai di sini sudah cukup bukti, betapa Islam itu ajaran yang amat membahagiakan, indah dan karena itu akan mendatangkan kebaikan dan ketenangan hati.
Sampai di sini kita bisa pahami dengan jelas dan terang bahwa semua perintah Allah yang harus kita jalankan sebenarnya memberikan keuntungan pada diri kita sendiri.
Sholat lima wakatu misalnya, itu jika dilakukan dengna penuh kesadaran dan disiplin akan membuat hidup kita teratur dan terarah. Karena dengan sholat kita akan menyesuaikan kapan istirahat, kapan bekerja dan kapan melakukan aktivitas lainnya.
Jadi sangat jelas. Bahkan, sebenarnya ukuran disiplin dalam pribadi seorang Muslim itu sholatnya.
Baca Lagi: Energi Sholat untuk Hidup Tetap Sehat
Jika ia ingin esok fit dalam aktivitas, maka usai Isya’ dia harus sudah tidur, sehingga bisa sholat malam, shubuh dan bekerja di siang hari dengan energi yang tak skeedar fisik, tetapi juga Ilahiyah.
Nah, apakah mungkin jika seseorang kesehariannya hidup seperti itu lantas hatinya tidak bahagia?*
