Ikhwanul Kiram Mashuri menulis artikel di Republika.id dengan judul “Israel Alat Barat Buat Menguasai Timur Tengah.” Saya langsung tersambar dengan pemahaman bahwa boleh jadi Israel adalah imperialisme yang Barat inginkan terus terjadi alias permanen.
“Israel itu sebenarnya tak kuat-kuat amat. Ia menjadi kuat lantaran didukung penuh Barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan Inggris,” tulis Kiram mengawali artikelnya.
Pandangan itu sepertinya relevan, terutama kalau kita memperhatikan sikap AS yang langsung mengirim kapal induk untuk mendukung Israel, mengokohkan penjajahan terhadap Palestina dengan melawan Hamas.
Baca Juga: Apa Hebatnya Orang Palestina?
“Sebagai bagian dari upaya kami untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel atau upaya apa pun yang berpotensi memperluas perang ini setelah serangan Hamas,” ucap Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dilansir dari CNA, Senin, 16 Oktober 2023 seperti lansir metrotv.
Dalam kata yang lain, masalah dunia, utamanya Israel dan Palestina tidak akan pernah berakhir selama Barat tidak melepaskan ambisinya untuk terus membiarkan penjajahan itu terjadi.
Karena idealnya, saat AS dan Inggris membela Israel, kedua negara besar itu juga tidak mengabaikan Palestina. Nyatanya?
Hentikan Penjajahan
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA sangat prihatin dengan terus berlanjutnya penjajahan dan kejahatan perang Israel terhadap Palestina (Gaza), yang korbannya juga warga sipil, masjid, Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Kejahatan perang yang dilancarkan Israel atas Palestina/Gaza kian menjauhkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian di sana, juga telah dan terus menimbulkan banyak sekali korban dari warga sipil, termasuk lansia, Ibu dan anak-anak, bahkan fasilitas sipil seperti Masjid dan Rumah Sakit Indonesia. Karena normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, yang dilakukan oleh beberapa negara akhir-akhir ini, ternyata tidak menimbulkan dampak positif berakhirnya konflik dengan berhentinya penjajahan Israel dan berdirinya negara Palestina yang merdeka penuh,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (11/10).
Tokoh yang juga publik sapa dengan panggilan HNW itu memandang dengan tegas bahwa Israel melakukan penjajahan terhadap Palestina. Solusinya jelas, Israel harus menghentikan penjajahan terhadap Palestina. Akan tetapi apakah itu mungkin?
Kalau melihat tulisan Kiram itu, kita dapat menangkap bahwa Israel hanya alat Barat. Dalam upaya menjajah Palestina untuk menguasai Timur Tengah, jelas harapan untuk penjajahan itu berhenti benar-benar tidak mudah.
Lihat saja, pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, Presiden AS dan PM Inggris bergegas berkunjung ke Israel. Menurut Biden dan Sunak, kunjungan mereka ke Tel Aviv sebagai bentuk solidaritas pada bangsa Israel.
Diplomasi Dunia
Melihat fakta itu maka sudah seharusnya PBB menjadi ruang diplomasi dunia agar penjajahan Israel terhadap Palestina segera berakhir.
Terlebih fakta kejahatan perang semakin terbuka, sejak Israel menyerang rumah sakit yang menjadikan 500 orang tercatat sebagai syuhada dan telah mengundang kecaman dan kutukan dari WHO.
Akan tetapi itu semua tidak cukup. Sekarang dunia butuh melakukan diplomasi tingkat dunia, termasuk dari Indonesia agar mendesak dengan segera penjajahan itu Barat finalkan. Jika ini terus kita suarakan, mungkin akan ada celah suara nurani akan mendapat gerbang keberhasilan.
Indonesia pun harus bergerak dalam soal ini, mengingat kata HNW, Presiden Joko Widodo pun yang berupaya mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan menyelesaikan masalah mendasar itu.
Baca Lagi: Memberi Makan Akal
HNW mengatakan janji presiden Jokowi penting kita tagih untuk dapat menjadi kenyataan, terlebih kejahatan perang Israel kian menjadi-jadi dan semakin brutal. Dunia harus belajar adil dan objektif serta berani. Mengapa kemudian AS dan Inggris selalu ingin membela Israel tetapi tidak terhadap Palestina?
Kalau AS, Inggris mampu jujur dan apa adanya menjawab pertanyaan ini, mungkin dunia akan bertemu lembaran baru. Tetapi apakah mungkin itu terjadi?*