IKN untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia penting jadi kesadaran siapapun. Presiden hingga pengamen. Menteri hingga mantri.
Sebab dunia belakangan ini telah terbuai oleh kemapanan saintifik dan ekonomi kapitalis.
Yang dalam bahasa Yuval Noah Harari dalam bukunya “Homo Deus: A Brief History of Tomorrow” manusia sekarang telah kehilangan pertimbangan selain dari bagaimana menghasilkan keuntungan finansial.
Harari memang orang Israel. Namun dalam hal ini ia bisa menangkap terang dan jelas. Bahwa era ini banyak orang ingin menikmati kebahagiaan hidup di dunia dengan cara menjauhkan diri dari kematian fisik dan membiarkan ruh manusia itu sendiri menderita dan mati mengenaskan.
Baca Juga: Indonesia yang Menantang
Dalam kata yang lain, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus memberi porsi yang memadai terhadap kehidupan ruh umat manusia. Karena sebab segala kehancuran ialah manusia mendewakan kenikmatan ragawi dan membunuh kehidupan ruhani.
Terima Aspirasi dan Libatkan Masyarakat
Oleh karena itu pembangunan IKN harus jauh dari nuansa arogan dan “sok tahu.”
Hal ini karena membangun kota hakikatnya membangun manusia. Apalagi ini membangun ibu kota negara, satu tempat yang akan jadi pusat pembuatan kebijakan penting bagi kelangsungan bangsa Indonesa ke depan.
Presiden Jokowi mesti memandang penting, urgen dengan penuh kesadaran apa yang masih kosong dalam upaya pembangunan itu. Terutama apa yang jadi aspirasi tokoh adat dan agama, bahwa pembangunan IKN harus mengutamakan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Dalam proses pemindahan IKN kami berharap tidak hanya pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana yang dilakukan, tapi kami berharap agar diutamakan terlebih dahulu yaitu pembangunan SDM,” ujar Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Penajam Paser Utara Helena, dikutip dari siaran pers Istana seperti lansir Republika.
Selain itu sekalipun pro kontra terus terjadi soal IKN, masyarakat tetap punya harapan bagaimana pembangunan IKN memberi satu dampak pembangunan yang tidak sekedar maju, indah secara fisik, tapi memberi jaminan keadilan, kesejahteraan hidup masyarakat.
Memajukan Ruang Pendidikan Anak Bangsa
Saya sendiri bersyukur sempat datang melihat langsung titik nol IKN. Tidak jauh dari lokasi itu ada perkampungan dan sedikit lembaga pendidikan berupa pesantren, serta pemukiman masyarakat.
Hadirnya IKN harus membawa berkah (kata orang dahulu) yaitu kebaikan yang terus mengundang rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Artinya, apa yang telah lebih dahulu eksis di IKN dan wilayah sekitarnya harus menjadi perhatian pemerintah juga untuk semakin tumbuh, maju dan kontributif dalam membentuk masyarakat Indonesia yang cerdas, santun dan religius.
Oleh karena itu, pembangunan IKN harus melibatkan masyarakat.
Baca Lagi: Problem Pembangunan Indonesia
Selain akan memberi ruang masyarakat ikut memberi peran, sisi lain pemerintah akan sangat mungkin berhasil menghadirkan satu pembangunan yang tak semata ekonomi, tetapi juga pembangunan yang berprikemanusiaan dan prikeadilan.
Sebab apa arti sebuah kota bahkan ibu kota jika hati masyarakat merana atas megahnya bangunan-bangunan yang sebenarnya tak lebih dari tumpukan batu bata.*
