Home Kajian Utama Ikhlas Dalam Ketidaksesuaian yang Dihadapi
Ikhlas di perjalanan

Ikhlas Dalam Ketidaksesuaian yang Dihadapi

by Mas Imam

Rasanya tak satu pun orang Indonesia yang tak kenal kata ikhlas ini. Dalam pengertian umum, ikhlas artinya jernih, bersih, murni, dan suci dari beragam campuran dan pencemaran.

Ini berarti iman dan segala macam cabangnya yang ditegakkan dalam kehidupan benar-benar murni karena Allah.

Demikian pentingnya ikhlas, hingga hadir ungkapan yang amat luar biasa.

“Manusia itu semua mati kecuali para orang yang berilmu, semua ornag berilmu dalam kebingungan kecuali mereka yang beramal, mereka yang beramal semuanya dalam kekhawatiran kecuali mereka yang ikhlas.”

Logika Tertinggi Manusia

Pantas Gus Baha menegaskan bahwa ikhlas adalah logika tertinggi seorang manusia.

“Karena dengan ikhlas artinya kita berpikir objektif. Jika Anda punya uang Rp. 1 juta, kamu kasihkan fakir miskin. Dan, kamu merasa itu uangmu. itu namanya tidak rasional.

Bagaimana Anda merasa itu uang kamu? Karena yang kerja saya (mungkin itu argumennya).

Baca Juga: Jangan Pernah Sempitkan Dadamu

(Padahal kalau mau ditelisik lebih jauh) Kamu pakai apa kerja? pakai tangan – kakimu? (Keduanya) Itu yang bikin juga Allah. Semua itu ciptaan-Nya Allah. Kamu bisa melakukan itu juga, juga ciptaan Allah.

"<yoastmark

Bagaimana mungkin kamu merasa kalau uang itu milikmu.”

Terapkan Ikhlas Sekarang Juga

Siang tadi saya bersama keluarga hendak ke suatu tempat di luar kota.

Berangkat dengan persiapan yang sudah sedemikian rupa diupayakan.

Namun, tak dinyana, begitu keluar tol ada pemeriksaan rapid anti gen yang saya jelas tidak menyiapkan hal itu.

Disamping tidak tahu bahwa ada penerapan hal tersebut juga tidak ada info dari kolega mengenai hal itu.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Wafat

Padahal, tujuan saya ke tujuan itu demi kebaikan. Namun, demikianlah takdir.

Tersenyumlah dengan Ketidaksesuaian

Saya pun tersenyum dalam hati. “Ya Allah tidak mungkin semua ini terjadi melainkan atas kehendak-Mu.”

Saya pun balik kanan dan istri segera menghubungi keluarga yang hendak dituju dan mengabarkan bahwa takdir belum mengizinkan untuk bertemu.

Kami pun pulang dengan hati lapang. Ketidaksesuaian kenyataan dengan harapan selamatkan kami dari kejengkelan, kemarahan dan beragam sikap negatif yang membahayakan lahir dan batin.

Setiba di rumah, konsep ikhlas ini berkecamuk di kepala dan akhirnya bisa disajikan dalam naskah ringan ini. Luar biasa, betapa indah ikhlas itu. Alhamdulillah.

Mas Imam Nawawi Penikmat Renungan
Bogor, 3 Jumadil Akhir 1442 H

Related Posts

Leave a Comment