Hujan belakangan menarik perhatian. Terlebih saat gelaran MotoGP di Mandalika muncul seorang pawang yang coba menghentikan hujan. Sebuah upaya yang aneh dan berbahaya dalam pandangan aqidah Islam. Hal ini karena hujan adalah ketetapan Allah, mustahil ada yang sanggup hentikan.
“Dan Allah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami menghalau ke negeri yang mati (tandus), maka kami hidupkan dengannya bumi sesudah matinya. Seperti itulah kebangkitan.” (QS. Fathir: 9).
Jadi, hujan itu terang ketetapan Allah. Kalau hujan Allah tetapkan turun pada satu tempat, maka tempat itu pasti akan hujan.
Baca Lagi: Mengapa Musibah Bencana Alam Terus Terjadi?
Lebih jauh dalam hujan ada pelajaran penting. Allah tidak mengirimkan hujan melainkan bumi yang mendapatkan hujan akan menjadi subur, sehingga tumbuh tanam-tanaman dan makmur manusianya.
Lebih dari sekedar itu, hujan merupakan satu isyarat tentang kepastian akan datangnya hari kebangkitan.
Seperti hujan yang menumbuhkan tanaman pada bumi yang tandus, seperti itu pula kelak manusia Allah bangkitkan dari dalam kubur. Tak ada yang sulit bagi Allah.
Tinjauan Sains
Dalam tinjauan sains, ayat tersebut merupakan penjelasan perihal ilmu pengetahuan tentang hujan.
Bahwa hujan itu memiliki beberapa tahap untuk terjadi. Mulai angin yang menggerakkan awan, kemudian Allah atur sedemikian rupa, sehingga ketika berkumpul dalam kadar tertentu, hujan pun turun.
“Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah menghalau awan, kemudian Dia mengumpulkan sesamanya, kemudian dijadikan-Nya bersusun, maka engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya…” (QS. An-Nur: 43).
Jadi, awan adalah makhluk yang secara nyata tampak tunduk dan patuh atas kehendak Allah. Hanya Allah yang menggerakkan awan dari mana ke mana. Dan, kehendak Allah pula yang menjadikan awan menurunkan hujan atau tidak. Subhanallah.
Pelajaran Penting
Hujan bukan perkara biasa. Itu bagian dari tanda kebesaran Allah. Untuk itu Allah juga menjadikan hal ini sebagai sumpah.
“Demi langit yang mengandung hujan.” (QS. Ath-Thariq: 11).
Hujan adalah sumber kehidupan. Sebab melalui turunnya hujan tanaman di bumi yang semula mati menjadi hidup kembali.
Dengan demikian hujan adalah rahmat Allah, tanda kebesaran-Nya, pasti terjadi pada tempat yang Allah kehendaki.
Dengan kata lain kalau hujan turun, harusnya hati dan akal manusia semakin tunduk kepada-Nya.
Baca Lagi: Mengagumi Tuhan Melalui Alam
Lalu untuk apa hujan dihentikan?
Siapa yang memiliki kekuatan mampu menghentikan hujan?
Mungkinkah manusia yang lemah dan tidak berdaya?
Kalau memang ada yang mampu menghentikan hujan, mengapa banjir banyak menyapa daerah di Indonesia? Mengapa tidak pawang hentikan kalau memang mampu?
Sungguh kita tidak boleh salah dalam memandang hujan, sehingga salah pula aqidah kita kepada Allah Ta’ala.*