Home Kajian Utama Hidupkan Nalar Paham dengan Benar
Hidupkan Nalar Paham dengan Benar

Hidupkan Nalar Paham dengan Benar

by Imam Nawawi

Belakangan ini banyak informasi beredar yang kadang bikin heboh. Tentu saja itu tidak datang sendiri. Itu didesain agar nalar orang terkecoh. Untuk itu penting sekali pada masa seperti ini setiap orang menghidupkan nalar agar mampu memahami segala sesuatu dengan benar.

Sebagai contoh saya selintas pernah membaca sebuah postingan pakar IT di twitter.

Isinya ada seorang politisi mengatakan bahwa isu penundaan pemilu belum populer di masyarakat, maka mereka mengenalkan.

Baca Juga: Menatap Masa Depan dengan Kerapian Berpikir

Pada saat yang sama ada tokoh partai mengatakan bahwa 100 juta netizen membahas soal itu. Artinya, dua pernyataan itu tidak mungkin sama-sama benar.

Bagi publik yang telah memahami bagaimana pikiran bekerja tentu ia memahami bahwa bernalar berarti mampu berpikir secara sistematis, berurutan dan berantai. Tidak kontradiktif.

Memulai Bernalar

Sebagaimana pengertian berpikir, langkah untuk mulai bernalar ialah dengan mengamati, memerhatikan fenomena yang ada, lalu tmukan fakta dan himpun.

Selanjutnya masuk tahap analisis, kita interpretasikan berdasarkan pengalaman, anggapan (postulat), teori maupun yang lain. Bagi orang beriman tentu penting juga berlandaskan ajaran Islam.

Hal ini karena ajaran Islam memiliki jangkauan kerja yang melebihi indera dan akal, sehingga apa yang baik dalam Islam, pasti maslahat bagi umat manusia.

Jadi, sangat berbahaya jika seseorang dalam memandang sesuatu hanya bersumber dari berita-berita belaka. Ia harus mendengar ungkapan pakar. Sekarang bisa langsung melalui youtube atau silaturrahim.

Mengamalkan Islam

Menariknya Islam sangat mendorong umatnya bernalar, berpikir dan melakukan riset, pengamatan atau apapun yang membuat kapasitas umat Islam terus meningkat, progresif.

Tidak mesti soal sosial dan politik, tetapi juga tentang diri sendiri, kehidupan dan langit serta bumi dan kehidupan ini.

“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar inkar akan pertemuan dengan Tuhannya.” (QS. Ar-Rum [30]: 8).

Baca Lagi: Mereview Cara Berpikir Kita

Kata apa yang ada di antara keduanya menunjukkan termasuk kehidupan umat manusia dari masa ke masa, termasukk masa sekarang. Semua itu adalah bentangan ilmu, pelajaran dan hikmah yang hanya bisa kita tangkap kala menggunakan akal pikiran dengan baik.

Dengan demikian tugas yang tak kalah penting dari generasi muda Muslim ialah menghidupkan nalar untuk memahami segala sesuatu dengan benar.

Apabila langkah ini telah menjadi bagian inheren dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, insha Allah umat Islam akan solid dan tidak mudah dipecah-belah. Insha Allah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment