Dalam Islam orang yang hidupnya serius terus soal dunia dan lupa kepada Allah, maka ia akan alpa dan mungkin tidak bisa menikmati jamuan dari Allah, yakni menemukan ketenangan dalam membaca ayat demi ayat suci Al-Qur’an.
Pernahkah kita merenungkan, mengapa Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca Al-Qur’an? Apakah hanya sekadar kewajiban ritual, atau ada hikmah yang lebih dalam tersirat di dalamnya? Saya percaya, salah satu alasannya adalah agar kita tidak terlalu terpaku pada urusan dunia yang seringkali melelahkan dan penuh tekanan. Hidup ini jangan serius terus-terusan.
Kita hidup di era di mana stres dan depresi menjadi momok yang menakutkan. Dan, mereka yang mengalami itu bukan tidak punya uang atau jabatan. Nomor rekening mereka bahkan membuat orang-orang banyak yang mengerubunginya.
Akan tetapi, banyak dari mereka merasa terbebani oleh tuntutan hidup, ambisi yang tak terpenuhi, atau kegagalan yang menghantui. Sebagian dikejar-kejar rasa bersalah karena dosa dan perbuatan zalim.
Seringkali, akar masalahnya adalah keinginan untuk mengontrol segala sesuatu, memaksakan perubahan sesuai keinginan kita, tanpa menyadari bahwa hidup memiliki ritme dan prosesnya sendiri.
Seperti matahari yang tidak langsung terbit dengan panas menyengat, hidup juga membutuhkan perjalanan.
Ada masa-masa sulit, ada masa-masa bahagia. Ada saatnya kita berhasil, ada saatnya kita gagal. Menerima kenyataan ini adalah kunci untuk menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.
Al-Qur’an sebagai Penyejuk Jiwa
Di sinilah peran Al-Qur’an menjadi sangat penting. Membaca dan merenungkan ayat-ayat suci dapat membantu kita membangun relasi yang lebih dekat dengan Allah SWT, Sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu.
Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya, kita akan merasa lebih tenang dan pasrah.
Riset ilmiah pun mendukung hal ini. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an dapat memberikan efek menenangkan pada pikiran dan hati.
Baca Juga: Pernah Membayangkan Dunia Tanpa Kisah?
Lantunan ayat-ayat suci terbukti dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Bahkan, sebuah studi di Universitas Salford, Inggris, menemukan bahwa membaca Al-Qur’an dapat membuat seseorang lebih rileks dibandingkan membaca buku biasa.
Analogi Matahari
Bayangkan hidup kita seperti perjalanan mengelilingi matahari. Ada saatnya kita berada di sisi yang terang, menikmati kehangatan dan cahaya. Ada pula saatnya kita berada di sisi yang gelap, menghadapi dingin dan kegelapan.
Namun, kita tahu bahwa matahari akan terus berputar, dan kegelapan pasti akan berlalu.
Demikian pula dengan hidup. Kita akan mengalami berbagai fase, baik suka maupun duka.
Tapi, dengan membaca Al-Qur’an, kita diingatkan bahwa semua itu adalah bagian dari perjalanan.
Kita diajak untuk tidak terlalu serius menghadapi masalah duniawi, karena pada akhirnya, semua akan kembali kepada Allah SWT.
Nikmatilah Al-Qur’an
Jadi, mari kita luangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an, merenungkan maknanya, dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT. Bahkan kita harus menikmati Al-Qur’an itu.
Oleh karena itu baca dengan perhatian mendalam, temukan energi dan jadilah orang yang pikirannya dibimbing wahyu itu sendiri.
Dengan begitu, kita akan menemukan ketenangan dan kebahagiaan sejati, bahkan di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang penuh tantangan.
Ingatlah, hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan kekhawatiran dan kesedihan (urusan dunia). Mari kita jalani hidup dengan penuh syukur, ikhlas, dan semangat untuk terus belajar dan berkembang.*