Erik Setiawan pendiri Komunitas Wani Tangi yang merupakan wadah para korban pinjol memberikan penjelasan mengapa orang terjerat pinjaman online. Prinsipnya hidup jangan makan gengsi.
Erik mengatakan (seperti liputan Koran Tempo (11/6) anak muda mudah terjerat pinjol atau bahkan paylater karena memiliki sifat negatif.
Sifat negatif itu meliputi suka menggampangkan yang besar, makan gengsi karena sebuah tren, terpengaruh lingkungan pertemanan. Dan, kemakan iklan paylater yang menggiurkan.
Baca Juga: Waspadai Fenomena BNPL
Bagaimana tidak kepincut paylater, dalam waktu singkat orang bisa mendapat uang hingga Rp. 20 juta. Kemudian pembayaran bisa dilakukan secara mengangsur.
Tetapi bagaimanapun sikap mengerem perlu untuk jadi pilihan segera. Karena hidup ini intinya bagaimana bersyukur, sehingga tidak perlu ada rasa minder karena tidak pegang ini, tidak punya itu.
Terlebih pada setiap pinjaman online tidak selalu semua bisa sesuai harapan, kadang orang perlu biaya tambahan karena denda keterlambatan atau biaya-biaya lain, bahkan yang tak terduga.
Pastikan Kebutuhan
Membeli barang sebenarnya sah-sah saja. Tetapi bagaimanapun membeli yang kita butuhkan jauh lebih bijaksana, daripada sekadar membeli hanya karena keinginan, apalagi mengandalkan kemudahan hutang online.
Kaum muda Indonesia sering orang banggakan karena akan jadi penyelamat bangsa ke depan. Kaum muda sekarang adalah bonus demografi untuk Indonesia.
Hanya saja kalau mindset dan mental hidupnya rapuh, bisa jadi bonus itu berubah menjadi musibah demografi. Tentu kita tidak menghendaki hal itu terjadi.
Jadi, hentikan budaya konsumtif, hiduplah dengan apa yang sudah ada dan bersyukurlah. Kata Gus Baha, orang cerdas itu yang tidak banyak kebutuhannya. Ingat, tidak banyak kebutuhannya.
Jadi kalau ada anak muda, banyak keinginannya, lalu banyak hutangnya, apa itu namanya?
Waspada Candu
Dunia itu hijau, banyak orang terpukau dan akhirnya terjerat ranjau. Paylater, sepertinya juga sama, ia membuat orang mudah kena candu.
Baca Lagi: Kemiskinan Sejati Harus Kita Hindari
Candu karena sifat adiktif yang ada. Bayangkan sejak orang buka marketplace di ponsel, berbagai tawaran menggiurkan.
Sekali ia memilih bayar tunda dan merasa senang, ia akan mudah mengulangi dan melakukannya kembali bahkan terus menerus.
Oleh karena itu kontrol diri menjadi sangat penting. Orang yang punya kontrol baik dan bujet minim akan berpikir untuk mengambil utang maupun paylater. Tetapi yang tidak memiliki kontrol, ia akan melakukan dan akhirnya jadi korban ulahnya sendiri.*