Home Kajian Utama Hidup Bahagia dalam Kepungan Informasi
Hidup Bahagia dalam Kepungan Informasi

Hidup Bahagia dalam Kepungan Informasi

by Mas Imam

Era digital identik dengan kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi. Begitu canggih sampai-sampai manusia masa kini berada dalam kepungan informasi.

Seperti banjir bandang, pepohonan yang tidak memiliki akar yang kuat segera akan diseret derasnya arus.

Begitu pun pada masa era digital ini. Orang yang tidak memiliki iman yang kokoh, ilmu yang tangguh dan komunitas yang baik, akan mudah dihanyutkan keadaan.

Baca Juga: Mendulang Rupiah di Era Digital

Era digital dalam satu sisi seperti seseorang berada di dalam pasar yang semua pedagang berteriak-teriak menyampaikan tawaran barang yang mereka jual.

Kalau seseorang datang ke pasar tanpa target belanja yang jelas sangat mungkin mereka kehabisan uang untuk membeli hal-hal yang tidak mereka butuhkan.

Begitulah gambaran era digital dengan datangnya arus informasi yang tak ubahnya banjir bandang. INformasi datang perdetik bahkan sebelum tarikan nafas selesai.

Hoaks

Dalam kata yang lain pada era digital setiap orang mesti memiliki kecerdasan yang memadai. Jika tidak maka hidupnya akan benar-benar digulung oleh arus kencang informasi yang terus menerjang.

Hoaks (berita bohong) masih menjadi tantangan bangsa ini. Kompas melansir bahwa jumlah hoaks yang menyebar pada berbagai platform cenderung meningkat.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menerangkan bahwa jumlah hoaks yang beredar pada 2019 mencapai 1.221 hoaks. Kemudian, pada 2020 meningkat menjadi 2.298 hoaks.

Katakanlah 1.221 hoaks itu tayang pada 1 website, maka sebanyak 1.221 website menyebarkan hoaks.

Jika masing-masing website itu mendapat kunjungan dari 10 orang, maka sebanyak 12.210 orang memakan informasi bohong.

Kalau masing-masing orang itu membagikan melalui akun media sosial yang dimiliki, maka jumlah itu akan terus bertambah sangat banyak dalam waktu yang tidak sampai 5 menit.

Oleh karena itu penting bagi anak bangsa untuk terus mendorong kemampuan literasi dengan baik.

Bacalah

Sebenarnya mengatasi banjir informasi saat ini sangat mudah. Sekiranya umat Islam tahu, sadar dan mengamalkan perintah membaca.

Dalam satu kesempatan saya berdialog dengan Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi.

Ia mengatakan semua masalah terutama hoaks pada bangsa ini mudah sekali mengatasinya. Yaitu dengan mengamalkan perintah Aquran. “Bacalah.”

Tetapi kebanyakan dari orang Islam bukan mengamalkan perintah itu. Mereka cenderung melakukan yang tidak menjadi perintah. Yaitu “Bagilah.”

Kemampuan membagi, secara logika hanya akan dilakukan oleh orang yang memiliki.

Orang yang memiliki harta akan berbagi sebagian miliknya. Itu namanya sedekah, infaq, sedekah dan wakaf.

Orang yang berilmu akan membagikan pengetahuan dan pengalamannya kepada yang membutuhkan. Itu namanya mendidik.

Baca Lagi: Jihad di Era Digital

Tetapi kalau ada orang tidak memiliki apa-apa, lantas ia membagi sesuatu (dalam hal ini informasi dunia maya), maka apakah namanya?

Oleh karena itu kalau ingin membagikan sesuatu, khususnya informasi maka pastikan diri mengetahui dengan baik.

Dengan begitu hidup ini akan bahagia dan tenteram, karena diri termasuk orang yang menebar manfaat dan maslahat.

Alquran menjelaskan orang yang tidak akan menyesal adalah yang berhati-hati, waspada dan cermat dengan apa yang diterima, termasuk yang kemudian ia sebarkan kepada banyak orang.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment