Home Kajian Utama Hari Santri Segarkan Semangat Jihad
Hari Santri Segarkan Semangat Jihad

Hari Santri Segarkan Semangat Jihad

by Imam Nawawi

Tahun 2023 tema hari santri adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri.” Tema itu tepat, karena kata santri memang identik dengan kata jihad.

Coba lihat Api Sejarah karya Ahmad Mansur Suryanegara, bahwa ulama dan santri Indonesia pernah berhadap-hadapan dengan perebutan wilayah jajahan antarnegara imperialis Barat dan imperialis Timur.

Sejak itu ulama dan santri Indonesia selalu waspada terhadap tantangan dari pemerintah kolonial Belanda dengan politik kristenisasinya.

Kemudian meniadakan internal konflik dalam hal ini adalah hadirnya ideologi komunis PKI dan lain-lainnya (Lihat halaman 4 Api Sejarah 2).

Baca Juga: Santri Hari ini Tokoh Masa Depan

Pendek kata karena santri berjihad, maka santri adalah orang yang cerdas, semangat dalam berjuang serta rela berkorban.

Arti Santri

Menurut Wahyu Iryana dalam buku “Sejarah Pergerakan Nasional” santri berasal dari istilah Sansekerta “sastri” yang artinya “melek huruf.” Artinya santri itu orang terpelajar, terdidik.

Dan, kalau kita hubungkan dengan situasi sekarang, santri juga menghadapi tantangan intelektual yang tidak ringan, plus tantangan teknologi dan kemandirian finansial, termasuk tantangan dunia politik.

Hendra Cipta dalam buku “Politik dan Kaum Santri” menegaskan bahwa santri adalah sosok yang hadir dan punya motivasi tinggi dalam dunia politik.

“Dalam sejarah Indonesia, sejak dahulu santri sudah terlibat dalam masalah politik, baik dalam pra kemerdekaan, orde lama, orde baru, maupun pada masa reformasi ini.” (Lihat halaman 87).

Dalam kata yang lain, santri bisa bangsa Indonesia andalkan untuk membawa arah bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 sebagai pihak penggerak kemajuan.

Presiden Jokowi pun Sadar

Presiden Jokowi dalam peringatan hari santri ini mengatakan bahwa ada 36 ribu pondok pesantren di Indonesia. Angka itu bisa menjadi modal kemajuan bangsa.

“Santri adalah pilar kekuatan bangsa, santri fondasi kekokohan bangsa, dan ini sudah terbukti sejak zaman perjuangan kemerdekaan,” kata Presiden di Tugu Pahlawan Kota Surabaya (22/10).

Dan, semua kata-kata presiden itu butuh yang namanya bahan bakar bernama jihad.

Baca Lagi: Senyum Santri Muara Gembong

Ingat, penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri mengacu pada peristiwa yang terjadi pada 22 Oktober 1945. Kala itu KH. Hasyim Asy’ari melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan Resolusi Jihad.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment