Menghadapi wabah berupa pandemi memang butuh prokes (protokol kesehatan). Tetapi penguatan iman dan amal sholeh juga tidak kalah penting. Karena kabar gembira (kemenangan dan keberhasilan) itu untuk orang beriman dan beramal sholeh.
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh (berbuat kebajikan), bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.”
(QS. Al-Baqarah 2: 25).
Baca Juga: Berpikir Positif dan Teguh Pendirian
Sisi paling menarik dari kemenangan yang membahagiakan itu ialah, orang beriman dan beramal sholeh kekal di dalam surga, satu tempat pembalasan terbaik dari Allah yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan.
Oleh karena itu, iman dan amal sholeh di masa pandemi harus semakin diperkuat agar kita semua mendapat pertolongan Allah dalam menghadapi wabah yang sekarang amat mengganas ini.
Penjelasan Alquran
Hal yang penting ditelusuri lebih lanjut ialah bagaimana iman dan amal sholeh yang perlu ditampilkan, sehingga kita dapat memperoleh kemenangan itu.
Di antaranya kita bisa lihat dalam Surah Ash-Shaffat ayat 114 sampai ayat 120.
Di sana dikabarkan oleh Alquran bahwa Allah telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harus berupa keselamatan diri dan kaumnya dari bencana yang besar. Kemudian Allah tolong mereka dan Allah jadikan mereka orang yang menang.
Allah berikan pula kepada mereka Kitab yang sangat jelas, kemudian diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus, serta nama mereka diabadikan dengan pujian yang baik. Dilengkapi dengan kesejahteraan atas Musa dan Harun.
Lantas Allah tegaskan, “Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang beramal sholeh (berbuat baik). Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaffat: 121-122).
Teladan Historis
Mengacu pada ayat Alquran tersebut bahwa berhadapan dengan problem besar, yang akal manusia, tenaga manusia bahkan teknologi manusia tidak berdaya menghadapinya maka harus dijawab dengan kekuatan spiritual dengan menghidupkan semangat iman dan amal sholeh.
Covid-19 ini adalah gelombang masalah yang luar biasa. Bukan hanya masyarakat awam, ahli medis pun jatuh berguguran. Nah, apakah mungkin manusia mampu menghadapinya?
Tentu di sini kita butuh pertolongan Allah yang jalannya pun telah ditetapkan, yakni melalui iman dan amal sholeh. Sebagaimana Nabi Musa yang terus sabar dan konsisten menjalankan misi dakwah, hingga akhirnya Allah menangkan atas kelaliman Fir’aun.
Manivestasi
Iman itu di antara tanda-tanda konkret dan siapa pun bisa mengamalkannya adalah menjaga ucapan. Bahkan kalau memang ucapan tidak perlu (tidak baik) maka diam jauh lebih baik.
“Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari Muslim).
Sekarang kita lihat bagaimana nyaris semua orang berbicara, entah dia berpengetahuan atau pun tidak. Masing-masing bicara tanpa pertimbangan manfaat dan maslahat. Akibatnya informasi datang bak banjir, sehingga menghanyutkan banyak orang pada bacaan, sikap dan tindakan yang salah.
Baca Juga: Berubah dengan Berkah di Pagi Hari
Lebih jauh, sikap iman dan amal sholeh bagi insan yang berilmu ialah menyampaikan kebenaran atas ilmu yang dimiliki kepada pemangku kebijakan agar mereka tidak salah di dalam menetapkan keputusan, sehingga berdampak buruk bagi masyarakat.
Pada akhirnya, mari saling menjaga diri, jangan sampai karena ucapan, rusak iman dalam dada. Jangan sampai karena ucapan gelombang amal sholeh terhenti.
Mari perkuat penanganan medis secara baik, disaat yang sama mari perkuat bangunan iman dan amal sholeh untuk menghadapi wabah ini. Semoga Allah berikan pertolongan segera kepada kita semua.*