Home Hikmah Hadapi Adu Domba dengan Akhlakul Karimah
Hadapi Adu Domba dengan Akhlakul Karimah

Hadapi Adu Domba dengan Akhlakul Karimah

by Imam Nawawi

Adu domba (an-namimah) merupakan sifat tercela. Meski demikian setiap masa selalu ada orang, kelompok atau pun gerakan yang menjadikan adu domba sebagai karakter dalam hidupnya. Menghadapi itu, umat Islam harus semakin unggul dengan akhlakul karimah.

Oleh karena itu Rasulullah memberikan peringatan tegas. “Tidak masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika Nabi SAW memberikan peringatan berarti selalu ada orang yang kesukaannya mengadu domba.

Dalam kitab “Minhajul Qashidin” karya Ibn Qudamah dijelaskan ungkapan-ungkapan yang tujuannya mengadu domba.

“Fulan berkata begini dan begitu tentang dirimu.” Targetnya jelas, satu orang dengan lainnya saling tidak suka kemudian bertengkar sampai berkelahi dan saling membelakangi.

Baca Lagi: Hidup Bahagia dalam Kepungan Informasi

Narasi di era digital lebih “canggih” lagi. Umat Islam mesti cermat dan waspada. Jangan sampai terjerembab pada agenda-agenda adu domba.

Orang dengan mudah menuduh, menuding atau menstigma orang lain. Maksudnya jelas, wibawa seseorang jatuh dan hancur.

Respon Kita

Ibn Qudamah memberikan rekomendasi terhadap hal seperti itu.

Pertama, tidak perlu mempercayai orang yang menukil perkataan seseorang tentang orang lain. Sebab orang seperti itu adalah orang fasik dan kesaksiannya tidak kita terima.

Kedua, harus melarang perbuatannya itu kemudian memberikan nasihat.

Ketiga, membencinya karena Allah, karena dia termasuk orang yang mengundang kebencian Allah Ta’ala.

Keempat, tidak menduga yang tidak-tidak terhadap saudara yang tidak berada di hadapannya.

Kelima, tidak mendorongnya untuk mencari-cari kesalahan orang yang menjadi sasaran stigmatisasi.

Keenam, tidak meridhoi perbuatan adu domba itu. Kemudian jika terlanjur mendengar maka jangan menceritakan hal itu kepada orang yang menjadi sasaran.

Ibn Qudamah kemudian menyampaikan satu riwayat.

Suatu hari Sulaiman bin Abdul Malik pernah berkata, “Kudengar engkau telah mengata-ngatai diriku, engkau telah berkata begini dan begitu tentang diriku.”

Orang itu menjawab, “Aku tidak melakukannya.”

“Sesungguhnya apa yang ia sampaikan itu memang benar,” kata Sulaiman.

Orang itu menyahut, “Orang yang suka mengadu domba tidak ada yang benar.”

Sulaiman berkata, “Engkau benar. Pergilah dengan membawa keselamatan.”

Pertengkaran Terbuka

Belakangan jagat media sosial ramai dengan pertengkaran terbuka antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Sikap terbaik kita adalah mengabaikan. Kalau pun terpaksa harus merespon, maka sampaikan dengan penjelasan yang logis, utuh dan tanpa disertai kalimat-kalimat yang memancing permusuhan lebih jauh.

Baca Juga: Penjelasan Anies Baswedan Tentang Pemimpin Masa Depan

Bangsa Indonesia ini sedang berada dalam kondisi rumit yang tidak mudah siapa pun termasuk pemerintah mengatasinya.

Mulai dari kesejahteraan rakyat, kelangkaan minyak goreng, hingga beragam peraturan yang mengagetkan masyarakat dan tentu saja menyulitkan.

Jika dalam situasi seperti itu energi bangsa ini terkuras untuk bertengkar, maka sudah pasti, semua masalah itu akan semakin membelit kehidupan kita semua.

Jadi, mari bersatu hadapi adu domba dengan akhlakul karimah. Hiraukan apa yang membuat diri kita semakin unggul dalam iman dan akhlak serta etos dalam berkarya dan bekerja.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment