Home Kajian Utama Gempa Terkini Kerap Terjadi, Apakah Tanpa Arti?
Gempa akibatkan kerusakan yang manusia harus bertafakkur

Gempa Terkini Kerap Terjadi, Apakah Tanpa Arti?

by Mas Imam

Beragam periswtiwa telah terjadi, manusia pun diingatkan oleh virus mematikan. Bahkan terbaru, gempa terkini telah terjadi, tidak selang lama tiga tempat diguncang gempa bumi.

Pertama ialah Mukomuko di Bengkulu. Kedua Yogyakarta dengan kekuatan 5,3 Magnitudo yang berpusat di Gunung Kidul. Ketiga, di Maluku.

Guncangan akibat gempa di Gunung Kidul itu juga terasa sampai ke Kediri, Jawa Timur.

Detik melaporkan seorang warga bernama Anna Sutrisno di Desa Jong Biru, Kecamatan Gampengrejo, Kediri, yang sedang masak di dapur melihat piring dan gelas yang digantung bergoyang dan berbunyi seolah akan jatuh dari gantungan.

Baca Juga: Gempa Robohkan Bangunan dan Renggut Sosok Penuh Kebaikan

Ia pun bergegas mengajak suami dan anak mengambil langkah seribu mencari tempat yang aman.

Isyarat Apa?

Secara keilmuan, gempa yang sering terjadi dapat dijelaskan dengan hasil pengamatan gerak bumi.

Gempa terjadi karena kulit bumi (tektonik) yang bergeser, demikian di antara penjelasannya.

Lempeng tektonik itu bergerak terus menerus sepanjang waktu. Di dunia ini ada delapan, satu di antaranya Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke Utara.

Tim BMH Sulaweesi Barat melakukan assesment pasca gempa bumi di Mamuju

Tim BMH Sulaweesi Barat melakukan assesment pasca gempa bumi di Mamuju

Indonesia rawan gempa karena berada di atas tiga lempeng, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia.

Tetapi, ngapain dan atas perintah siapa itu lempeng bumi terus bergerak? Apakah maunya sendiri? Atau ada yang mengendalikan pergerakan lempeng bumi itu?

Hukuman

Pertanyaan di atas belum bisa dijawab oleh para saintis. Tetapi dalam Islam, penjelasan soal gempa telah jelas tersedia.

Di antara sebab terjadinya gempa adalah sebagai hukuman atas perilaku manusia yang ingkar dan durjana.

“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.” (QS. Al-A’raf: 78).

Ayat di atas merupakan penjelasan atas gempa yang terjadi setelah kaum Nabi Shaleh menyembelih unta betina yang diamanahkan agar dijaga.

Ketika keterangan itu disampaikan, kaum Nabi Shaleh malah mengancam.

“Wahai Shaleh! Buktikan ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang Rasul.” (QS. Al-A’raf: 77).

Gempa pun memusnahkan mereka. Lalu Nabi Shaleh mengatakan, “Wahai kaumku! Sungguh aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihatimu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat.” (QS. Al-A’raf: 79).

Gempa itu juga dialami oleh kaum Nabi Syu’aib.

“Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka,”
(QS. Al-A’raf: 91).

Kesimpulan

Dengan melihat aspek ilmiah sekaligus Qur’aniyah dapatlah kita tarik satu pemahaman bahwa gempa terjadi bukan kehendak bumi, karena sebagai makhluk bumi tidaklah bergerak melainkan digerakkan oleh Allah Ta’ala.

Kemudian, gempa terjadi adalah sebagai peringatan kepada umat akhir zaman agar kembali kepada Allah. Jangan coba-coba membangkang, kecuali mau mengalami nasib yang telah menimpa umat terdahulu.

Baca Juga: Hati Tenang Seperti Daun yang Indah

Pada akhirnya gempa harus menjadikan semua pihak muhasabah dan bertekad memperbaiki diri.

Insha Allah negeri ini akan terus di dalam berkah Allah, sejauh pemimpin dan rakyatnya kompak di dalam iman dan taqwa. Allahu a’lam.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment