Home Kajian Utama Gejolak Anak Muda
Gejolak Anak Muda

Gejolak Anak Muda

by Imam Nawawi

Saya mendapati betapa gejolak anak muda sangat dinamis dan progresif. Hal itu saya tangkap dalam dialog bersama 4 pemuda Jogja yang saat itu jalan bersama Jogja – Kebumen.

Seperti biasanya anak muda punya idealisme. Mereka cenderung menggugat, hampir semua hal yang tampak tak tepat, termasuk cara berpikir dan perilaku para pemimpin.

Baca Juga: Pemuda Mau Kemana?

Kondisi itu menunjukkan bahwa sebenarnya setiap orang memiliki kecenderungan dan kesenangan terhadap kebaikan dan kebenaran.

Gejolak yang demikian itu kita sebut dengan anti kemapanan. Padahal sebenarnya mereka ingin kebenaran menjadi kenyataan bukan pernyataan.

Empat orang pemuda itu memberikan berbagai perspektif untuk kemajuan pendidikan, dakwah dan kepribadian kaum muda.

Termasuk soal politik, mereka memiliki ide bahwa seharusnya politik bukan ruang yang melegitimasi pikiran dan perilaku tidak benar, seperti korupsi dan kejahatan lainnya.

Rawat

Sebagai pihak yang paling senior dari mereka, saya berpikir bagaimana merawat pikiran tajam dan jernih anak-anak muda yang seorang sudah sarjana. Kemudian tiga lainnya, baru saja masuk kuliah.

Dalam kesempatan itu, saya memberikan beberapa pandangan.

Pertama, bahwa kaum muda harus terus merawat pikiran jernih dan idealisme dalam diri. Jangan mudah menyerah dengan tantangan dan masalah, apapun itu.

Tetap harus menjadi manusia muda yang punya pikiran besar, pikiran menjadikan diri bermanfaat bagi kehidupan sesama.

Raghib As-Sirjani dalam buku “Anak Muda Nyalakan Semangatmu!” menerangkan bahwa seharusnya anak muda jangan berpikir kerdil, hanya tentang dirinya.

Memandang masalah hanya soal kebutuhan pribadi, kurangnya materi dan kurangnya menikmati dunia hiburan, yang sebenarnya membuat hati semakin gersang.

Beruntunglah kalian, anak muda sudah peduli soal bangsa, mulai pendidikan, dakwah, bahkan hukum dan politik.

Kondisi itu lebih baik daripada mereka anak muda yang hanya hidup soal gonta-ganti pacar, modifikasi mobil, beli handphone keluaran terbaru dan berbagai hal yang sia-sia.

Muhammad Iqbal dalam satu syairnya mengatakan bahwa anak muda harus seperti Nabi Ibrahim.

Sadar dan berani membungkus diri dalam api. Api penempaan diri, iman, mental, leadership dan berbagai skill yang diperlukan.

Film Pendek

Namun diskusi kami bukan sebatas hal-hal besar, tetapi juga ide-ide konkret dan kreatif.

Seorang pemuda bernama Arief membuka perbincangan soal dakwah bagi anak muda yang kini sangat gemar dengan kesenian dan visual.

Baca Lagi: Mengubah Segalanya dari Diri Sendiri

Arief sendiri telah memenangi tiga event lomba film pendek. Namun begitu ia masih ingin membuka perbincangan dengan kami semua.

Akhirnya kita sepakat untuk terus memelihara budaya produktivitas membuat film pendek itu.

Beberapa momen sempat kami ulas tentang standar peralatan dan proses, terutama pra produksi.

Namun, saya sampaikan apa yang M. Natsir pernah ungkapkan.

Bahwa kita harus memulai kebaikan dari apa yang paling mungkin membuat kita segera melakukannya.

Artinya, ide perlu, namun jangan berputar-putar pada sisi itu, hingga berjalannya waktu tak membuat kita benar-benar mewujudkan ide itu sendiri.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment