Home Berita Gedung DPR Diolok Supaya Apa?
Gedung DPR Diolok Supaya Apa?

Gedung DPR Diolok Supaya Apa?

by Imam Nawawi

Ada-ada saja. Itu mungkin yang bisa kita katakan melihat aksi netizen menjadikan Gedung DPR di Google Maps sebagai olok-olok. Tetapi, yang menggelitik adalah mengapa dan supaya apa itu semua terjadi?

Sebagaimana laporan detik.com, direktori penamaan Gedung DPR/MPR RI di Google Maps memuat sejumlah nama lain.

Seperti ‘Kebun Binatang Terbesar di Asia.’ ‘Sampah Negara’ hingga ‘Banteng Tidur.’

Tanggapan

Asrul Sani, politisi dari PPP yang juga Anggota Komisi III DPR RI menilai itu hanyalah ‘kenakalan’ demokrasi.

Jadi bagi Asrul, ulah itu tidak perlu mendapat respon dengan kemarahan.

Baca Juga: Desain Politik 2024

Sementara itu, Mardani Ali Sera dari PKS yang juga Anggota Komisi II DPR RI mengatakan bahwa semua itu harus dinikmati.

“Nikmati aja. Buktikan dengan kinerja. Dan sebar terus kasih sayang bagi rakyat,” katanya.

Analisa

Sebuah olok-olokan, mungkin untuk lucu-lucuan. Tetapi biasanya juga tidak serta merta tanpa latar belakang.

Nama-nama lain tadi, mengindikasikan bahwa netizen melihat DPR/MPR kurang fungsional sebagai wakil rakyat.

Dalam bahasa Mardani, memang harusnya DPR mampu membuat UU yang pro rakyat dan anggaran yang menguatkan SDM, plus pengawasan yang tajam pada pemerintah.

Nah, boleh jadi itu yang oleh netizen belum benar-benar Anggota DPR lakukan selama ini.

Jadi, respon yang menjadi harapan, bukan pada penamaan lain itu. Akan tetapi kesadaran seluruh Anggota DPR/MPR untuk kembali pada jati dirinya sebagai wakil rakyat.

Survei: Kepercayaan Publik Rendah Kepada DPR

LSI merilis hasil kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara. Hasilnya menempatkan DPR/DPRD sebagai lembaga terendah yang mendapat kepercayaan masyarakat.

Baca Lagi: Pantangan Bagi Pemuda

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan kondisi itu memberatkan kinerja DPR sendiri.

“Kalau trust buruk jangankan kebijakan yang baik, kebijakan yang benar pun sulit untuk mendapatkan apresiasi publik. Kalau trust lembaga buruk ini yang menjelaskan data menunjukan trust terhadap Partai dan DPR kan rendah,” kata Burhanuddin selaku narasumber yang hadir dalam rilis survei LSI tersebut, seperti dilansir oleh merdeka.com.

Jadi, kita bisa mengambil kesimpulan sederhana bahwa DPR/MPR harus benar-benar sadar, bangkit dan bekerja mengabdi kepada negara dengan selaras dengan nafas dan amanah penderitaan rakyat.

Akan tetapi, apakah itu mudah bagi Anggota DPR melakukannya?*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment