Home Artikel Gareth Bale dan Realitas Kehidupan

Gareth Bale dan Realitas Kehidupan

by Imam Nawawi

Dunia memang tempat kesementaraan. Tak ada yang abadi. Semua akan berakhir, termasuk sesi yang paling membanggakan. Seperti Gareth Bale bersama Real Madrid.

Nyaris satu dekade lamanya Bale membela Real Madrid dengan beragam aksi dan kontribusi signifikan. Tetapi, seperti yang telah lama manusia pahami, kebersamaan itu bertemu dengan garis perpisahan.

Baca Juga: Mesut Ozil Viral di Istiqlal

Dari perjalanan Gareth Bale kita bisa melakukan sebuah perenungan, bahwa dunia memang tidak lama. Bahwa kebersamaan akan bertemu akhir. Namun di balik itu semua ada keabadian pasti nanti, yakni kehidupan alam akhirat.

Berjuanglah

Oleh karena itu ungkapan yang mendorong agar setiap manusia menjadikan waktu muda, waktu luang, waktu sehat dengan beragam perjuangan dalam kebaikan menjadi mudah kita pahami sekarang.

Gareth Bale adalah pemain yang memiliki keunggulan skill luar biasa. Ia bisa mencetak gol dengan berlari seorang diri. Kemampuan menanduk bola juga sangat bagus. Namun ia banyak mengalami cidera.

Artinya ada inkonsistensi penampilan, sehingga pelatih Los Blancos pada akhirnya tak seutuhnya tertarik dengan kemampuannya yang labil seperti itu.

Bale kemudian berkata melalui akun Isntagramnya (@garethbale11) pada 1 Juni 2022.

“Saya sekarang dapat melihat ke belakang, merenungkan dan megatakan dengan jujur bahwa mimpi ini menjadi kenyataan dan banyak lagi,” sambungnya.

Tentu ada masa indah karena memasuki skuad Santiago Bernabeu adalah impian seorang Bale muda.

Namun, bagaimanapun kini ia harus merenung. Dan, tentu saja ia akan menemukan betapa berharganya hidup ini, yang mestinya semua dalam rangka perjuangan.

Prestasi Kita?

Peristiwa perpisahan Bale dengan Real Madrid sejatinya harus menjadi cermin bagi setiap jiwa muda.

Bale bagaimanapun ada prestasi, walaupun pada bidang sepakbola. Lantas bagaimana dengan kita, prestasi apa yang dapat menginspirasi dunia?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat penting kita hadirkan. Kemarin (1/6/22) Dato’ Abu Ubaidillah Kemin menampilkan gambar pertanian pisang yang begitu luas hingga ratusan ribu hektar di Kamboja.

Baca Lagi: Api Perjuangan Mo Salah

Usai itu beliau berkata, “Itu China punya. Mana umat Islam, mana pemuda Islam, mana kita. Mengapa tidak mampu membangun kekuatan ekonomi Islam dengan membanggakan?”

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment