Malam Ahad kembali tiba. Saya pun bahagia dan terus berusaha untuk menghadirkan karya melalui karya berupa narasi. Termasuk yang saat ini dengan tema “Facebook dan Kabar Kebaikan.”
Saya melakukan pengamatan singkat dari beberapa akun facebook kolega yang berteman dengan saya. Ternyata hampir semua mengabarkan kebaikan dengan aktivitas memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 H.
Baca Juga: Selagi Muda Bergeraklah
Terlepas dari “homogen” pertemanan yang saya jalani di Facebook, dalam beberapa akun sahabat yang bisa kita sebut “heterogen” pun kontennya sama. Aktivitas kebaikan pada 1 Muharram 1444 H.
Dalam bahasa yang lain, Facebook menjadi media penyebar kebaikan pada saat tahun baru Islam. Tentu sebuah fakta yang menggembirakan.
Fakta di Indonesia
Bicara Facebook di Indonesia faktanya sangat luar biasa. Sebuah riset menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua di Asia setelah India.
Indonesia menjadi negara dengan 175,3 juta pengguna Facebook pada akhir Maret 2021. Posisi pertama ada India dengan pengguna mencapai 403 juta.
Jika masing-masing pengguna yang mencapai 175,3 juta itu mengabarkan kebaikan, maka bisa kita bayangkan, kebaikan menjadi dominan pada Facebook.
Sayangnya tidak setiap pengguna Facebook mengerti bagaimana menjadikan sarana media sosial itu sebagai penyebar kebaikan.
Sebagian ada yang mengeluh, berkeluh kesah dan bahkan membawa “pertengkaran” alam nyata ke ruang maya.
Akan tetapi inilah kehidupan, yang mana dunia maya tidak bisa lepas dari dunia nyata. Namun satu hal yang penting kita sadari bahwa sangatlah baik jadikan Facebook sebagai penyebar kegiatan kebaikan dan mengajak umat manusia pada kebaikan, keimanan dan ketakwaan.
Dakwah di Facebook
Memerhatikan data yang demikian maka penting jadikan Facebook sebagai sarana dakwah. Sekalpun tentu dakwah di Facebook memiliki kelebihan dan kekurangan juga.
Akan tetapi, melalui Facebook semua orang bisa ikut berdakwah. Kalaupun tidak pandai menghadirkan konten, berarti bisa ambil peran dengan menyukai dan menyebarkan konten yang baik (dakwah).
Dakwah tak harus selalu menyangkut ibadah, tetapi juga pesan-pesan kebaikan yang ringan, seperti doa makan, doa minum atau pun pesan kebaikan berupa quote ulama atau hadits Nabi dan ayat-ayat Alquran.
Baca Lagi: Bahagia Menikmati Proses Perjuangan
Jika hal itu kita lakukan, maka dua hal kita jangkau. Pertama dakwah itu sendiri. Kedua pengamalan konstitusi, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, maka mari jadikan Facebook sebagai sarana mengabarkan dan menuliskan kebaikan, kebenaran, keimanan dan ketakwaan. Insha Allah hal yang baik akan terus baik dan menghadirkan kebaikan.*