Kucing hadir di alam, katanya untuk menghibur manusia. Kuda, sapi, unta, juga jelas, untuk membantu manusia. Tetapi manusia untuk apa? Selfie, healing, shopping, lalu flexing? Kalau temanku mengatakan, hidup harus mengalirkan dampak.
Secara umum orang mengatakan manusia hadir di muka bumi ini untuk beribadah kepada Allah. Nah ibadah itu untuk apa? Untuk menjadikan kita hadir dengan memberikan dampak, sebaik-baik manfaat bagi seluas-luas manusia. Agar bisa jadi ahsanu ‘amala.
Kalau kita sadar akan hal itu, maka kita akan memahami bahwa hidup ini adalah tentang bagaimana kita bisa berdampak, memberikan nilai tambah, memudahkan urusan orang, menghadirkan manfaat bagi kehidupan.
Bukan bagaimana hidup bisa mengumpulkan sebanyak-banyak harta, bermegah-megahan dan tenggelam dalam kesementaraan kenikmatan hidup di dunia.
Oleh karena itu nilai seseorang dalam Islam bukan karena posisi. Akan tetapi manusia terbaik dalam Islam ditentukan dengan ketakwaannya, akhlaknya, komitmen dalam menjalankan shalat, dan empatinya untuk membantu sesama yang memerlukan.
Kabel, Baterai, Lampu
Teguh Samudra adalah sosok ketua panitia dalam Rakernas Forum Zakat.
Dalam sambutan ia membawa satu ilustrasi tentang kaidah kelistrikan yang hari ini cahaya lampu bisa kita nikmati.
Iya menyebutkan kabel, kemudian baterai dan lampu. Orang mungkin akan mudah untuk melihat lampu. Tetapi dalam sistem elektro tidak akan ada lampu yang menyala tanpa kabel. Pun kabel juga tidak akan fungsional jika tidak ada aliran listrik yang ditopang oleh baterai.
Artinya dalam hidup ini baik lampu, kabel maupun baterai semuanya memiliki peran vital masing-masing.
Jadi harmoni, kuatkan kolaborasi untuk masyarakat madani menjadi satu hal yang pasti bisa kita wujudkan.
Tentukan Peran
Dalam hidup ini orang yang sibuk mencari posisi akan kehilangan waktu untuk memberikan kontribusi.
Baca Juga: Tumbuh Setiap Hari
Seperti orang yang datang ke pasar tanpa rencana, maka ia akan menyenggahi semua lapak. Dan setelah berjam-jam berapa keliling pasar ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Bukan faktor tidak ada uang tetapi memang tidak punya rencana mau belanja apa.
Begitupun kehidupan seseorang, akan mudah kehilangan arah, semakin waktu semakin lemah semangat dan kesadarannya, sehingga ia tidak dapat mengisi kehidupan dengan komitmen meningkatkan kompetensi diri, menumbuhkan skill diri, dan sangat terhalang untuk menjadi lebih baik.
Mengatasi hal seperti itu, siapapun hanya membutuhkan satu hal yaitu menentukan peran apa yang bisa kita ambil. Dan, dengan peran itu beramal baiklah dengan sesungguh-sungguhnya.
Heraclitus berkata, Apa yang kamu pikirkan, Apa yang kamu lakukan, itulah dirimu. Tidak penting dirimu kabel, lampu, atau baterai. Jadilah yang terbaik.
Dengan demikian kita butuh untuk segera menentukan peran dalam hidup ini. Dan, lahirkanlah dampak nyata bagi kehidupan. Seperti tagline Forum Zakat, “Harmoni, Kompak, Berdampak”.*