Mas Imam Nawawi

- Artikel

Dunia yang Kian Timpang, Kita Bisa Berperan Apa?

Tahun 2024 apa yang istimewa? Pertanyaan ini menarik kita temukan jawabannya. Terutama kalau melihat situasi global, kini kita berada dalam kondisi dunia yang kian timpang. Kompas.id menulis artikel dengan judul “Paradoks Global, Pesta dan Derita Warga Warnai Momen Pergantian Tahun.” Benar, kita berada dalam situasi dunia, yang mana satu negara hidup aman dan damai. Akan […]

Dunia yang Kian Timpang, Kita Bisa Berperan Apa?

Tahun 2024 apa yang istimewa? Pertanyaan ini menarik kita temukan jawabannya. Terutama kalau melihat situasi global, kini kita berada dalam kondisi dunia yang kian timpang.

Kompas.id menulis artikel dengan judul “Paradoks Global, Pesta dan Derita Warga Warnai Momen Pergantian Tahun.”

Benar, kita berada dalam situasi dunia, yang mana satu negara hidup aman dan damai. Akan tetapi negara yang lain menderita karena konflik serta perang yang tak berkesudahan.

Dalam tataran ekonomi nasional saja, secuil “konglomerat” asyik bermain “politik” dengan menyembelih etika bahkan nurani, sementara sisi lain ada orang hidup dengan sebuah keadaan besok bisa makan apa.

Bac Juga: Apakah Kekuasaan Itu?

Catatan dari Menko PMK menyebutkan hal itu. “Kurang lebih 3,3 juta di seluruh Indonesia. Tentu kita bisa melihat ada persentase angka kemiskinan yang tinggi, ini saudara-saudara kita di Indonesia bagian timur,” ujar Nunung kepada wartawan di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

Kepedulian

Dalam situasi dunia yang seperti itu, tidak peduli rasanya tidak memberatkan saraf dalam kepala untuk ikut berpikir. Akan tetapi sebagai manusia, kita tidak bisa tinggal diam begitu saja.

Apa yang bisa kita lakukan dengan kapasitas diri yang terbatas. Toh, kita bukan gubernur, menteri apalagi presiden. Kita tetap bisa peduli dengan melakukan kebaikan, mendorong kebaikan dengan kekuatan literasi digital, bahkan kita bisa menjadi bagian yang memperbesar gema suara kebaikan untuk Indonesia dan dunia.

Setidaknya kita tidak lagi terjebak pertengkaran brutal yang hanya menyisakan kerugian bagi semua. Kalaupun ada pertengkaran, maka itu ada pada tataran ide dan konsep, untuk menawarkan perbaikan kondisi dunia.

Itu berarti semua pihak harus lebih tekun membaca, merenung dan menyusun konsep untuk disumbangsihkan kepada manusia dengan karya yang mampu kita ciptakan.

Jangan Mau Terus Bertahta

Saat Indonesia sedang asyik bertempur menjadi penguasa melalui Pilpres 2024, di Denmark seorang ratu malah turun tahta.

Artinya silahkan berkuasa, namun sepanjang apapun tahta itu digenggam, kekuasaan pasti akan datang silih berganti. Siapa yang terus gila karena tahta, ia akan terlempar dari peredaran peradaban dunia yang kian haus akan substansi hidup yang normal, jujur dan bukan simulacra.

Ratu Denmark, Ratu Margrethe II sosok perokok berat. Sebelumnya ia kerap mengatakan bahwa dirinya akan terus dalam takhta.

Baca Lagi: Persahabatan Iman

Tetapi alam berbicara, ia mengalami kerapuhan pada punggung yang akhirnya harus dioperasi pada Februari 2023. Itu menjadi alasan sang Ratu rasional dan mundur dari tahta pada akhirnya.

Jika ia ngotot, dan meninggal tanpa kejelasan siapa penerusnya, itu akan merugikan posisi keluarga besar kerajaan. Dan, dunia akan melihat, betapa itu tidak pernah orang duga.

Artinya dunia selalu menyajikan peristiwa dan data, yang kita semua pandai untuk membaca, memahami dan menjadikan pelajaran.

Toh Alquran juga menyajikan data dan fakta perihal kehidupan umat manusia, yang itu secara mendasar akan terus berlaku dalam kehidupan umat manusia.

Jadi, kalau ada yang istimewa pada hari pertama 2024 ini adalah kita mampu mengisinya dengan membaca, merenung, dan bersilaturahmi.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *