Home Kisah Dua Buku Satu Pekan
Dua Buku Satu Pekan

Dua Buku Satu Pekan

by Imam Nawawi

Hari ini saya bersama dengan Pak Zainal dan Pak Syam bertemu dengan sosok yang sarat pengalaman. Sosok ini pada penghujung pertemuan mengatakan bahwa dia harus membaca dua buku dalam satu pekan.

Itu belum sampaikan ketika saya bertanya apakah dalam usia yang cukup senior seperti ini membaca masih menjadi aktivitas pertama dan utama.

“Saya mewajibkan diri saya membaca dua buku dalam satu pekan. Kalau tidak maka apa bedanya saya dengan kebanyakan orang,” ucapnya.

Baca Juga: Belum 6 Tahun, 54% Anak Indonesia Kecanduan Media Sosial

Jawaban itu sungguh membuat saya sangat tergugah. Dan, semakin memberikan sebuah energi untuk saya lebih rajin membaca.

Istimewa

Membaca itu mungkin bagi sebagian orang tidak menyenangkan. Tetapi coba lihat dalam kehidupan, orang yang mampu berkarya adalah mereka yang mendalam dalam membaca.

Pria bernama Maman Suherman itu pun mengutip apa yang menjadi motivasi dari Sayyidina Ali dan Imam Al Ghazali.

“Kalau kita menuntut ilmu kan harus diikat. Ikatannya itu adalah mencatat. Ketika kita mencatat atau menulis kita juga akan membaca berulang kali. Jadi yang bisa jadi penulis hanya orang yang teguh membaca,” tegasnya.

Ada itu menunjukkan mau menulis adalah membaca berulang kali. Biar kalau banyak orang belajar menulis kemudian mengatakan misalnya sudah pernah belajar tetapi tidak bisa menulis.

Ternyata jawabannya adalah satu ia kurang sabar untuk membaca berulang kali.

Konten

Sekarang kita berada dalam era media sosial. Daerah yang harus unggul di dalam menciptakan konten maupun narasi.

Individu atau bahkan sebuah lembaga akan eksis dan diakui oleh publik ketika mampu menghasilkan konten-konten berkualitas.

Untuk mencapai itu Kang Maman memberikan saya langkah. Yaitu menjadi seorang aggregator, investigator kemudian autentikator. Menjalankan itu semua sekarang mudah karena data telah tersedia luas. Hanya orang yang tidak mau membaca yang akan ogah melakukan hal itu.

Langkah

Untuk membuat konten berkualitas, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

Riset topik: Pastikan Anda mengetahui topik yang akan Anda tulis dengan baik. Melakukan riset akan membantu Anda memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Dalam Islam ini berarti mengamalkan perintah Iqra’ (menghimpun). Lengkapnya Iqra’ Bismirabbik.

Buat struktur yang baik: Buat outline atau struktur yang jelas sebelum mulai menulis. Ini akan membantu Anda menyusun konten dengan baik dan menjaga konsistensi.

Baca Lagi: Yang Membahagiakan

Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami: Jangan menggunakan bahasa yang sulit dipahami oleh pembaca. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami konten Anda.

Tambahkan gambar dan video: Gambar dan video dapat membuat konten Anda lebih menarik dan mudah dipahami.

Revise dan edit: Jangan ragu untuk merevisi dan mengedit konten Anda. Ini akan membantu Anda menghilangkan kesalahan dan membuat konten Anda lebih baik.

Jadi, ayo menjadi generasi yang aktif membaca dan menulis, kemudian menelurkan ide dan kebaikan dalam ragam bentuk konten yang kekinian. Sungguh pintu-pintu kebaikan itu luas, tinggal kita masuk dan menekuninya dengan sepenuh hati.*

Mas Imam Nawawi

 

 

Related Posts

Leave a Comment