Saya bersyukur selalu kepada Allah, karena saat galau, selalu ada jawaban. Ketika menyoal diri sendiri, Allah berikan inspirasi penting tentang kepemimpinan,
Sebagai manusia, tampaknya wajar saja, kadang kita bertanya perihal diri sendiri, mau apa, dan bagaimana nanti.
Kadang sampai pada level fundamental. Muncullah pertanyaan, apa tujuan hidup ini?
Baca Juga: Lelah itu Perlu
Mengapa mudah bosan, gampang gelisah, terjebak malas dan hal lain yang tidak produktif.
Ternyata diri ini sempat salah fokus, lebih banyak scrolling media sosial daripada membaca dan menulis. Pantas galau datang.
Menikmati Proses
Sebagai seorang manusia muda, tentu kecepatan jadi keinginan kuat. Termasuk ingin cepat menjadi expert.
Tetapi, mentorku berkata, apa ada keberhasilan kuat bisa orang raih dengan instan. Saya menggeleng, tidak ada.
Akhirnya saya tersadar bahwa segera saya harus menikmati proses.
Rasa ingin berkarya, berjuang, mempertahankan, dan bersungguh sungguh yang ada dalam diriku, harus kutuangkan segera.
Seperti ungkapan M. Iqbal yang disampaikan Mas Imam Nawawi, “Bungkus dirimu dalam api. Jadilah seorang Ibrahim.”
Hadapi Tantangan
Beruntung sekali saya melihat meme Pemuda Hidayatullah Kaltim yang mengutip ungkapan dari pendiri Hidayatullah, Ustadz Abdullah Said.
“Jangan harap pemimpin lahir hanya dari training atau seminar, tapi pemimpin itu lahir dari situasi dan kondisi yang penuh dengan tantangan yang dirasakan secara nyata di lapangan.”
Saya akhirnya sadar. bahwa jangan takut menghadapi masalah dan tantangan.
Baca Lagi: Terapi Duka dengan Alquran
Semua hanya butuh proses dengan tetap penuh bertahap dan menikmati perjalanannya dengan sungguh-sungguh.
Persiapan diri yang matang akan membuatku lebih kuat dan yakin untuk menghadapi apa pun.
Bismillah, mulai dengan langkah kecil, dan jangan pernah menyerah. Saya pasti bisa mencapai tujuan penting dalam hidup ini dan saya bisa menjadi pribadi bermanfaat dalam kehidupan.*
