Home Kisah Dialog Inspiratif dengan Buah Hati: Menanamkan Nilai-Nilai Mulia Sejak Dini
Dialog Inspiratif dengan Buah Hati: Menanamkan Nilai-Nilai Mulia Sejak Dini

Dialog Inspiratif dengan Buah Hati: Menanamkan Nilai-Nilai Mulia Sejak Dini

by Imam Nawawi

Mentari sore mulai meredup, meninggalkan semburat jingga yang indah di ufuk barat. Selepas shalat Maghrib saya duduk bersama buah hati tercinta, menikmati momen kebersamaan bersama mereka, menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan.

Kami melakukan dialog dan membahas beberapa tema. Selepas dialog, tampak mereka seakan terpompa semangatnya dan menjadi lebih terinspirasi.

Menumbuhkan Kecintaan Membaca

“Nak, tahukah kalian mengapa membaca itu penting?” tanya saya, membuka gerbang dialog yang penuh ilmu.

“Membaca bisa menambah ilmu pengetahuan, Bah,” jawab si Jalu dengan penuh semangat.

Baca Juga: Membaca Penting, Membaca Asing

“Benar sekali! Dengan membaca, kita bisa menjelajahi dunia tanpa batas, mempelajari berbagai hal baru, dan membuka jendela imajinasi kita,” saya menambahkan, antusiasme mereka kian terlihat dari senyum yang mengembang.

Membangun Fondasi Ketaatan

Perbincangan berlanjut, beralih ke tema yang tak kalah penting, yaitu tentang shalat.

“Mengapa kita harus sholat, Bah?” tanya si geulis dengan polosnya.

“Sholat adalah tiang agama, Nak. Dengan sholat, kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa kita, dan memohon petunjuk untuk menjalani hidup ini,” jawab saya penuh kelembutan.

Menanamkan Kecintaan pada Alquran

Sebagai penutup, kami berbincang tentang keutamaan membaca Alquran.

“Tahukah kalian apa yang terkandung dalam Al-Quran?” tanya saya, memancing rasa ingin tahu mereka.

“Alquran berisi firman Allah SWT, Bah. Pedoman hidup bagi umat Islam,” jawab si Jalu dengan mantap.

Saya langsung sambut, “Benar sekali!

Membaca Alquran tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memberikan ketenangan hati dan membimbing kita ke jalan yang lurus,” jelas saya, berharap mereka terinspirasi untuk selalu dekat dengan kitab suci.

Meskipun dialog berlangsung singkat, sederhana, dan belum rutin. Akan tetapi terasa begitu dalam dan menyentuh hati.

Hati bahagia tak terkira melihat antusiasme dan rasa ingin tahu mereka, saya yakin bahwa benih-benih nilai mulia telah tertanam dalam jiwa mereka.

Seiring waktu, benih-benih ini akan tumbuh dan berkembang, menjadi pondasi yang kokoh bagi mereka untuk menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Baca Lagi: Manfaat Menikah Bagi Fisik dan Mental

Sebagai orang tua, saya sadar bahwa tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak adalah amanah yang mulia.

Dialog inspiratif seperti ini hanyalah salah satu langkah kecil dalam perjalanan panjang tersebut. Doa dan harapan saya, semoga mereka selalu dilimpahi hidayah dan rahmat Allah SWT, dan kelak menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment