Home Berita Di Balik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Sriwijaya Air SJ 182

Di Balik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

by Mas Imam

Sore yang mengejutkan dan menggemparkan, tepatnya pada 9 Januari 2021 atau tepat 25 Jumadil Awwal 1442 H.

Dikabarkan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan penerbangan Jakarta – Pontianak dikabarkan hilang kontak.

Dan, pada hari ini (10/1) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan dalam kondisi hancur berkeping-keping di tempat penyelaman sekitar Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Kompas mengabarkan bahwa pesawat hancur total, mengutip ungkapan Anggota tim penyelam Kopaska TNI AL, Mayor Laut Edi Tirtayasa.

Dengan demikian sebanyak 62 orang yang berada di dalam pesawat dipastikan tidak ada yang selamat.

Innalillahi wainna ilayhi roji’un. Kita semua sangat berduka dengan fakta dan kejadian ini. Semoga keluarga para korban diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi takdir ini. Aamiin.

Alhamdulillah doa ini mendominasi jagat maya, mulai dari linimasa Facebook hingga cuitan yang menjadi trending di Twitter.

Harapan Perbaikan Penerbangan

Atas musibah ini, sudah barang tentu rakyat berharap ada perbaikan sistem keamanan penerbangan Tanah Air. Terlebih rasanya belum lama negeri ini dilanda musibah berupa kejadian yang sama pada Pesawat Lion JT 610 di 2018.

Baca Juga: Semangat Juang dan Teladan dari dr Saifuddin Hamid

Media asing, seperti The New York Times yang dilansir pikiran rakyat juga memberikan catatan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan telah lama dilanda masalah (penerbangan) dengan catatan keselamatan yang buruk dan pesatnya pertumbuhan maskapai penerbangan hemat.

pencarian puing dan korban Sriwijaya Air SJ 182

pencarian puing dan korban Sriwijaya Air SJ 182

Terhadap fakta ini tidak ada langkah lain, kecuali dengan segera mengevaluasi dan memperbaiki. Tentu kita semua berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi di waktu-waktu mendatang.

Sosok Pilot Sriwijaya

Sisi yang cukup banyak menarik perhatian dan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua adalah sosok sang pilot itu sendiri.

Seorang teman menuliskan dengan cukup menarik.

“Pagi ini saya melihat berita Breaking News di TV ONE yang menayangkan tentang berita duka jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang lost contact kemarin pada pukul 14.36 WIB.

Berita TV ONE pagi ini meliput salah satu korban dalam kejadian tersebut yaitu Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJY-182, langsung dari rumah duka kediamannya di Cibinong – Bogor.

Laporan dari koresponden mengatakan bahwa, “Sosok Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang bernama Afwan adalah sosok yang ramah dan disenangi oleh tetangga dan masyarakat, beliau juga aktif sebagai Bendahara DKM Masjid di kompleknya. Selain itu pilot Afwan sering memberikan tausyiah di masjid tersebut” ungkapnya setelah ditanya oleh penyiar dari Studio TV ONE tentang sosok Pilot Sriwijaya Air tersebut.

Kemudian koresponden itu melanjutkan. “Pilot Afwan mempunyai kebiasaan khusus bagi keluarganya yaitu ketika sampai ditujuan Pilot Afwan langsung menelepon keluarga, kemarin pihak keluarga menunggu telepon darinya dan ternyata ada kabar berita duka bahwa pesawat Sriwijaya air SJY-182 jatuh.”

Teman saya itu pun menuliskan kesannya.

“Subhanallah luar biasa, kagum dan terharu baru dengar kalau ada pilot sekaligus seorang ustadz dan aktif memakmurkan masjid.

Doa terbaik untuk Pilot Afwan, kru pesawat dan semua penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY-182.

Baca Juga: Perbaiki Bangsa dengan Penerapan Adab Makan

“Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, mengampuni dosanya dan menempatkannya di Surga. Aamin.”

Hikmah

Sebagai manusia biasa, tentu kita tidak punya pilihan atas musibah ini selain daripada menerima, sabar dan mengambil hikmah.

Hikmah pertama tentu saja dunia penerbangan Tanah Air harus lebih baik dengan komitmen menjadikan kasus serupa tidak boleh terulang lagi.

Kedua, kita berharap dunia komersil di Tanah Air tidak mengedepankan satu aspek, kemudian melalaikan aspek lain, yang boleh jadi lebih patut diutamakan dan diperhatikan.

Ketiga, bagi semua keluarga korban, tentu ini bukan kenyataan biasa. Ada duka yang teramat mendalam. Tetapi, bagaimanapun dunia ini adalah milik Allah, kepada-Nya lah kembali segala urusan.

Keempat, semoga musibah ini menjadikan para pemimpin bangsa dan negara semakin mau tunduk, rendah hati kepada Tuhan, untuk selanjutnya sungguh-sungguh di dalam bekerja, sehingga kebaikan, dari sisi transportasi misalnya, baik darat, laut dan udara benar-benar dapat dibenahi.

Kelima, mari merenung dan rendahkan hati, bahwa di balik kecanggihan teknologi tetap ada kekuasaan Allah SWT. Dengan demikian amat patut kalau kejadian ini mendorong kita semua semakin beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Di antaranya dengan menerapkan adab-adab dalam bepergian. dan sikap tanggungjawab dalam setiap keadaan.*

Related Posts

Leave a Comment