Home Kajian Utama Depresi Berat Akar dari Banyak Penyakit
Jangan Salah Akar dari Banyak Penyakit Adalah Depresi

Depresi Berat Akar dari Banyak Penyakit

by Imam Nawawi

Bicara depresi, terkesan biasa saja. Hanya soal gangguan suasana hati berupa kesedihan yang tak biasa dan berlangsung lama.

Permasalahannya, depresi tidak saja berdampak jangka pendek. Seperti seseorang kehilangan gairah hidup, mengalami gangguan tidur, tidak nafsu makan, dan sulit konsentrasi.

Depresi (utamanya yang berat) juga dapat berdampak menengah dan jangka panjang, tidak saja pada sisi pskilogis tetapi juga fisik secara langsung.

Dampak Terhadap Fisik

Namora Lumongga Lubis dalam buku “Depresi Tinjauan Psikologis” menerangkan betapa depresi adalah akar dari berbagai macam penyakit.

Menurutnya, dalam sebuah riset di Amerika, 28 dari 32 orang pasien telah mengalami sters dan kehidupan tragis sebelum terserang penyakit.

Baca Juga: Milenial Gak Perlu Depresi Begini Cara Berpikirnya

“Stres mental ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi tidak normal (Brain Mind Buletin, 1978).”

Akhirnya, para dokter di John Hopkin Medical School menemukan bahwa orang-orang yang emosional, pemurung, potensial menderita penyakit serius.

Penyakit serius itu seperti kanker, tekanan darah tinggi, jantung, dan berumur pendek.

Mereka juga cenderung tidak mau kalah, tidak sabar, terburu-buru, gampang marah, jengkel atau kecewa. Dan, mereka inilah yang sangat berpeluang terhadap penyakit dan serangan jantung.

Dan, masih dalam buku itu, WHO telah membuat prediksi bahwa pada 2020 akan banyak orng kena depresi berat.

Dari Anak sampai Dewasa

Persoalan depresi bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Bagi anak-anak, remaja hingga pemuda satu sebab mereka potensial depresi adlaah ketika mengalami trauma masa lalu, termasuk kehilangan orang yang sangat dicintainya.

Orang dewasa, potensial terkena depresi kala merasa hidup tak sesuai keinginan, padahal sudah kerja keras, melakukan berbagai upaya. Namun hasilnya tidak sesuai harapan.

Walau cukup lama (kisaran awal 2000-an) survei yang pernah Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (PDSKJ) lakukan menyebutkan bahwa sekitar 94% masyarakat Indonesia mengidap depresi dari mulai tingkat ringan hingga berat.

Itu berarti, kalau kembali pada prediksi WHO dan kenyataan 2020 hingga 2022 awal dunia dan Indonesia dilanda wabah Covid-19, angka depresi itu sangat mungkin meroket jauh.

Jalan Keluar

Mengatasi itu semua, tak ada jalan keluar dari medis selain upaya fisik dan kimiawi. Tetapi, Islam memberikan jalan keluar langsung.

Hadapi situasi sulit, tidak diinginkan, bahkan yang menyakitkan dengan satu kata, yakni sabar.

Sabar adalah satu upaya yang Tuhan perintahkan agar diri tak kehilangan kemampuan berpikir rasional, bersikap tenang dan tetap memiliki harapan (optimisme).

Hanya sabar yang akan membuat Allah memberikan pertolongan kepada seorang hamba. Hanya sabar yang akan kehidupan seorang manusia tidak dililit kecemasan dan ketakutan yang merusak lahir dan batin.

Baca Juga: Inilah Rumus Hidup Bahagia

Berikutnya teguh pendirian dalam bertauhi kepada Allah Ta’ala. Hanya yakin dan teguh pendirian Allah adalah Tuhan, jiwa akan tenang dan mampu menghadapi situasi sulit dengan penuh optimisme.

Tentu saja, secara ritual, sholat, dzikir, membaca Alquran, bertemu orang sholeh bahkan ulama harus kita kuatkan. Sembari terus mengupayakan diri bersyukur atas nikmat-nikmat Allah dalam hidup kita.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment