Telinga manusia bisa mendengar apa saja. Tetapi otak dan hati kita harus bekerja. Agar yang kita dengar hanya yang bermanfaat bagi masa depan.
Secara langsung, saya sering mengatakan kepada teman-teman, hati-hati dengan kalimat orang. Jangan semua kita ambil hati.
Satu hal paling penting kita pahami, kadang kala kita harus tegas. Karena tidak ada gunanya mendengar ucapan orang-orang yang tidak empatik terhadap masa depan kita sendiri.
Argumen
Tidak semua orang itu ingin kita menjadi lebih baik. Sebagian ingin kita tetap pada posisi “lemah”.
Oleh karena itu kita harus cerdas menemukan orang-orang yang bisa mendorong kita ke depan. Tentu menjadi pribadi lebih bermanfaat.
Kecerdasan itu penting agar kita jauh dari orang yang tidak empatik terhadap masa depan kita. Karena orang model itu, ucapan-ucapannya tidak memberikan manfaat.
Lebih dari itu orang yang tidak empatik, biasanya kurang atau bahkan tidak memiliki pemahaman akan tujuan hidup.
Orang seperti begitu telah gagal membaca semangat zaman, sehingga menganggap kita yang muda harus hidup sesuai versi masa mudanya. Padahal era telah berganti.
Temukan
Dengan demikian, tugas kita yang utama adalah menemukan orang-orang yang shaleh, yang empatik terhadap masa depan kita.
Kita hidup di alam dunia ini tentu harus cerdas menempatkan diri. Kita butuh komitmen pada nilai, namun jangan tidak kreatif. Akibatnya diri gagal memberi manfaat luas bagi kehidupan.
Kreativitas
Komitmen pada nilai adalah fondasi, tetapi kreativitaslah yang memberi nyawa pada tindakan.
Baca Juga: Mendengar Namun Mengubah Kebenaran
Tanpa kreativitas, komitmen bisa menjadi kaku, terbatas pada rutinitas tanpa dampak yang nyata.
Dalam menjalani kehidupan, kita dituntut untuk terus belajar, beradaptasi, dan menemukan cara baru untuk memberi manfaat.
Dengan cara inilah kita tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi orang lain.
Hidup bukan sekadar tentang bertahan hidup, melainkan juga tentang meninggalkan jejak kebaikan.
Ketika kita mampu menggabungkan nilai-nilai luhur dengan pemikiran kreatif, kita menciptakan perubahan yang bermakna.
Ini bukan hanya soal apa yang kita capai, tetapi bagaimana kita memberi arti bagi kehidupan, baik bagi diri sendiri maupun bagi mereka yang membutuhkan. Dalam keseimbangan antara komitmen dan kreativitas, hidup kita menjadi lebih bermakna dan berdampak.
Jadi, jangan pernah padamkan nyala api masa depan karena omongan-omongan orang yang tidak empatik.*