Home Artikel Cinta Sejati
Cinta Sejati

Cinta Sejati

by Imam Nawawi

Cinta sejati menjadi penting kita perhatikan kembali. Hal ini karena mereka yang telah menikah pun bisa terjerembab pada cinta yang mengundang permasalahan.

Seperti baru-baru viral di media online, pasangan selebriti terlibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Baca Juga: Resep Jitu Kuatkan Komunikasi Suami-Istri

Dan, ini merupakan kali kesekian terjadi dan ramai jadi perbincangan publik. Sebelum ini media mencatat ada sekian pasangan juga terseret pada kekerasan.

Penyelesaiannya pun sudah tidak bisa menggunakan jalur kekeluargaan, tetapi masuk ke ranah hukum. Istri melaporkan kekerasan sang suami kepada polisi.

Dua nama terbaru adalah Venna Melinda dan Lesti Kejora. Entah siapa yang salah, mengapa mereka harus mengalami kekerasan dari orang yang mereka cintai, yakni suaminya sendiri.

Komunikasi

Bagaimana kita bisa mencegah bahkan menjauhkan kekerasan dalam rumah tangga?

Pertama adalah komunikasi. Suami dan istri adalah pasangan. Oleh karena itu mentalitas dan kesadaran yang harus dibangun adalah saling memahami dan melengkapi.

Kalau merujuk pada tuntunan Islam, maka pembagian tugas dan tanggung jawab sangat tegas dan jelas sekali. 

Istri mematuhi suami. Kemudian suami menyayangi istri. Tidak ada alasan yang membolehkan satu sama lain bertindak saling merugikan.

Seorang suami kalau meneladani Nabi maka ia akan diam pada apa yang tidak disukai dari apa yang istri berikan, entah makanan atau minuman.

Kalau berbicara maka akan menggunakan suara yang tepat dan dengan diksi yang membahagiakan psikologi istri. Nabi SAW memanggil nama Aisyah dengan panggilan sayang, “Ya Humairah.”

Doa

Langkah yang juga sangat penting suami dan istri lakukan untuk harmonisnya keluarga adalah saling mendoakan.

Sungguh akan berbeda rasa hati seorang suami yang kalau sujud atau selesai sholat mendoakan istri. Sebaliknya istri juga mendoakan suami.

Baca Lagi: Tiga Langkah Ringan Produktif di Pagi Hari

Oleh karena itu kalau ada rasa marah, jengkel, tidak puas dengan pasangan, maka ingatlah doa. Apakah hari itu telah mendoakan. 

Ingat pula masa pernikahan, apakah saat itu menikah untuk bertengkar apalagi berpisah?*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment