Home Kisah Chat GPT Semua?
Chat GPT Semua?

Chat GPT Semua?

by Imam Nawawi

Suatu waktu, setelah saya menjadi moderator sebuah kegiatan. Datang seorang pemuda dan berkata. “Mas Imam tadi bikin pantun dari Chat GPT, ya?” Saya tersenyum, “Jadi sekarang apapun dari Chat GPT semua, ya?”

Pemuda itu tersenyum dan seperti sadar telah mengajukan pertanyaan kurang tepat. Tapi saya langsung sampaikan, “Kalau kita mau iqra’, insha Allah kita bisa apapun dengan izin Allah.”

Baca Juga: Memaslahatkan Teknologi AI

Pemuda itu tersenyum dan merasa lega, karena merasa mendapatkan apa yang ia butuhkan dalam bentuk jawaban dariku.

Pengaruh Chat GPT

Chat GPT memang luar biasa. AI yang bisa berdialog itu memang jadi kegemaran dan bahkan kebutuhan banyak pihak.

Bahkan sebuah media nasional kini telah bekerjasama dengan AI. Hal ini karena AI mampu menulis dengan baik bahkan sangat cepat. Sekalipun dalam kebutuhan tertentu, Chat GPT tidak benar-benar memuaskan.

Sebagian kalangan memprediksi, ke depan Chat GPT potensial mengungguli Google. Alasannya simpel, Google mungkin bisa menghadirkan ribuan situs untuk satu pertanyaan. Tetapi itu jelas melelahkan bagi orang yang tak biasa membaca.

Sedangkan Chat GPT mampu memberikan jawaban langsung dengan tingkat fokus yang tinggi. Sekalipun sekarang Chat GPT belum sematang Google, namun seiring waktu bukan hal yang mustahil jika Google akan tergantikan oleh Chat GPT.

Manusia

Dan, seiring kemajuan Chat GPT, orang pun sangat familiar dengan AI tersebut. Sampai-sampai kalau ada orang bisa menulis setiap hari, menulis cepat, bahkan bisa membuat pantun cepat, sebagian orang menilai semua itu karena penggunaan Chat GPT.

Mungkin itu tidak tepat, tetapi tidak mengapa, karena memang sekarang memang era kencangnya Chat GPT.

Lebih dari itu, Chat GPT adalah alat. Artinya tidak mengapa kita gunakan. Terutama kalau kita fungsikan untuk meningkatkan kerativitas dalam memberi ide yang berbeda.

Namun, bagaimanapun AI bagus, kita jangan pernah meninggalkan perintah membaca. Karena memang beda rasanya sebuah naskah atau tulisan hasil olah rasa dan jiwa manusia dengan tulisan yang sepintas bagus tapi buatan AI.

Baca Lagi: Susu dan Telur Rebus, Sebenarnya Mengatasi Apa?

Pendek kata, tetap membaca. Gunakan AI untuk kemajuan. Tapi jangan pernah memarkir otak dan kemampuan terbaik kita dalam berpikir dan bernalar.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment