Home Kisah Cari Sarapan Berdua
Cari Sarapan Berdua

Cari Sarapan Berdua

by Imam Nawawi

Ahad pagi (9/10/22) saya sepakat bersama istri untuk satu kegiatan. Yaitu cari sarapan berdua.

Bagi kami jalan seperti ini sudah anugerah dari Allah. Setidaknya karena beberapa alasan simpel.

Pertama, Allah sehatkan hati kami. Kedua, Allah satukan hati kami. Ketiga, Allah jadikan waktu yang ada untuk memupuk kasih sayang.

Bagi seorang istri, suami yang mau meluangkan waktu berdua walau sesaat dan untuk tujuan yang biasa, itu sudah cukup sebagai bukti cinta dan kasih sayang.

Dalam bahasa Muhammad Sani dalam buku “Jalan ke Surga Bagi Para Ayah Pahala Memanjakan Istri dan Menyayangi Anak” kegiatan berdua dengan pasangan cukup untuk mengusir kejenuhan dan menyegarkan kembali semangat cinta.

Baca Juga: Agar Rumah Tangga Bahagia

Hal itu sangat membantu dan menguatkan kesadaran diri dan pasangan untuk membangun keluarga yang lebih besar untuk cita-cita yang lebih besar.

Teladan

Nabi Muhammad SAW adalah uswatun hasanah. Mau tahu bagaimana menjadi suami yang penyayang, ada pada diri Rasulullah SAW.

Beliau SAW senang mengajak istrinya berjalan-jalan, meski hanya keluar ruah untuk berbincang-bincang berdua.

Namun kisah penuh hikmah tidak melulu tentang suami yang baik. Ada kisah istri yang sangat heroik.

Seperti Zainab istri dari Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud bukan orang kaya, bahkan ia sangat miskin.

Namun suatu waktu, Zainab mendengar Nabi bersabda, “Wahai kaum istri bersedekahlah kalian walau dengan perhiasan (yang kalian kenakan.”

Saat Zainab pulang dan bertemu sang Suami, Abdullah bin Mas’ud, ia sampaikan perihal sabda Nabi SAW itu.

Lalu Zainab berkata, “Sesungguhnya engkau (Abdullah bin Mas’ud) adalah seorang suami yang lemah, sungguh Rasulullah memerintahkan kami untuk bersedekah.”

Mendengar itu, Abdullah bin Mas’ud menjawab, “Bahkan datangilah oleh engkau (Rasulullah SAW) wahai Zainab.”

Singkat kisah, Zainab tiba di kediaman Nabi SAW. Kemudian menyampaikan maksud hati melalui Bilal bin Rabah.

Rasulullah pun bersabda, Bagi keduanya (Zainab dan wanita yang sama hajatnya) pahala menyambung kekerabatan dan pahala sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saling Menguatkan

Suami dan istri idealnya saling menguatkan. Suami memberikan kasih sayang dan nafkah. Istri menjadi penyayang dan penuh cinta.

Namun kala suami yang lemah, istri menjadi pelipur lara, sabar dan yakin kebaikan akan segala pengorbanannya.

Suatu waktu Nabi bertanya kepada sahabat. “Maukah kalian aku beritahu sifat wanita kalian di surga?”

Sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”

Baca Lagi: Ayahku Pahlawanku

Rasulullah bersabda, “Yaitu wanita yang penuh kasih dan banyak anak. Bila ia marah atau disakiti, atau suaminya marah, maka ia pun berkata, “Inilah tanganku dalam genggaman tanganmu. Engkau tak akan melihat mataku terpejam, hingga engkau ridha kepadaku.” (HR. Thabrani).

Semoga Allah menjaga keluarga kita semua, dimana setiap momentum menjadikan kita semakin sakinah, mawaddah, wa rahmah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment